Senin, 09 Juni 2014

Rappelling Gn. Munara

Selesai browsing tiket kereta untuk tujuan ke Banyuwangi, tiba-tiba ada yang whatsapp dari Agung, ngajakin rappelling di daerah Bogor dan diminta untuk cek twitter @chapterbogor. Setelah saya cek dan tanya PIC dari acara tersebut, saya pun tertarik untuk bisa ikut rappelling di gunung munara.
Sebenarnya letak dari Gunung Munara sendiri di daerah Parung dan untuk ketinggiannya pun tidak mencapai 1000 mdpl, yah mungkin sekitar 800 mdpl kali yah. *tebak-teba aja itu sih, maaf yah kalo salah*

Rappelling Gn. Munara diadakan pada tanggal 7 - 8 Juni 2014 hari sabtu dan minggu. Peserta yang ikut acara ini sebanyak 30 orang dan kebanyakan anak kampus yang berpartisipasi. Acara ini sebutannya share cost dan bukan penmas ( pendakian massal ) jadi tanggung jawab masing-masing. Tapi untuk PIC yang bertanggung jawab terhadap alat itu sudah expert dalam hal tali menali, jadi lebih safety. Bagi kalian yang berminat untuk bisa bergabung rappelling dengan @chapterbogor bisa follow twitternya dan langsung bertanya dengan adminnya.

Sabtu, 7 Juni 2014
Meeting point di lapangan sempur, Bogor pada pukul 18.00 PM. Tapi yang namanya orang Indonesia pasti ngaret. Jadi jam 19.00 PM kita baru jalan menuju basecamp yang terletak di Parung. Karena akan ada hal-hal yang harus disampaikan kepada peserta rappelling. Setelah semuanya berkumpul di basecamp, ternyata ada beberapa peserta yang ban motornya pecah. Jadi kegiatan pun tertunda beberapa jam. Seharusnya mulai pendakian pada pukul 21.00 PM dirubah menjadi pukul 23.20 PM.

Beberapa peserta siap menuju basecamp di Parung

Dian & Ipeh nunggu rombongan dari Jakarta di pinggir jalan 

Kami sudah sampai di Basecamp Parung


Sesampainya di Parung kami isi perut dulu agar ada stamina saat penanjakan, sembari menunggu beberapa peserta yang belum datang. Karena menunggu terlalu lama, kami pun ada yang bermain kartu dan ngobrol satu sama lain. Bisa dibilang pendekatan lah biar akrab. 

Saking bosennya jadi main kartu

Finally mereka yang kami tunggu-tunggu sampai juga di basecamp. Kita kasih waktu beberapa menit agar mereka bisa istirahat sebentar. Karena menuju situs gunung munara memakan waktu setengah jam dengan menggunakan motor. Setelah sampai di situs gunung munara, kami berkumpul dan berdoa. Harus hati-hati ke gunung munara, karena gunung ini selalu dijadikan tempat petilasan ( bersemedi ). Agak horor sekali di gunung ini dan banyak kembang tujuh rupa bertebaran di kubangan kecil yang terletak diantara bebatuan. Memang gunung keramat dan selalu menjadi tempat untuk mencari ilmu. *bukan ilmu pelajaran ya*

Parkir motor peserta rappelling

Istirahat di warung warga yang sudah tutup



Sebenarnya tidak butuh lama mencapai tempat buat kita singgahi semalam. Tapi yang namanya gunung, tidak ada bonus sama sekali. Semakin jalan semakin menanjak dan terus menerus menanjak. Membuat saya beberapa kali istirahat untuk mengatur nafas. Akhirnya saya dapat tawaran dari Agung untuk dibawakan tas saya, tanpa pikir panjang dan saya pun mengiyakan tawaran itu. Hahaha...maklum berasa udah tua kalo nanjak. Nafasnya juga ngos-ngosan, susah atur nafas dan mata pun sudah ngantuk hebat. Selama perjalanan entah mengapa senter yang saya pegang selalu terjatuh. Akhirnya Ari yang berada dibelakang saya menawarkan untuk dibawakan senter saya. Dan saya juga mengiyakan tawaran tersebut. Setengah perjalanan, saya gak kuat memakai jaket karena panas. Di gunung munara sama sekali tidak dingin, makanya saya lepas jaketnya. Karena Levi liat saya keribetan nenteng-nenteng jaket. Ditawarin lagi sama Levi untuk simpan jaket saya di daypacknya dia. Saya juga mengiyakan tawaran itu. Berasa anak manja banget yah, semuanya dibawain. Padahal gak ada maksud manja loh. Karena memang dapat tawaran yang sangat menguntungkan. Jadi semua tawaran saya iyakan saja. Hahaaa.....

Terima Kasih Agung, Ari dan Levi. Kalian sangat helpful sekali yah *puji dikit biar bisa dibawain lagi. Hehehe..

Setelah sejam perjalanan, sampai juga di tempat tujuan. Ada dua tenda saja dan disamping kiri ada Goa. Ternyata cewe-cewenya di dalam tenda dan cowonya tidur di dalam Goa. Peserta cewe yang ikut berpartisipasi hanya 5 orang saja. Jadi satu tenda berisikan 3 cewe dan satu lagi 2 cewe. Buat kalian laki-laki, SELAMAT...anda beruntung bisa tidur di dalam goa.

Maksud hati pengen foto sendiri. Eeehhh si opung iku-ikut foto juga


Tenda cewe-cewe untuk tidur


Goa untuk cowo tidur

Dian & Ago super lepek

Agung, Dian & Ago

Tanpa ba bi bu saya langsung masuk tenda dan ganti pakaian yang penuh keringat agar bisa tertidur pulas. Benar saja, saya pun langsung tidur. Bang opung manggil-manggil saya dari luar tenda. Sebenarynya saya mendengar suaranya, tapi karena mata udah gak mau melek lagi. Jadi saya putuskan untuk tidur saja sampai pagi. 

Minggu, 8 Juni 2014
Pukul 05.00 AM zebot membangunkan cewe-cewe untuk melihat sunrise di bukit belah. Saya pun langsung keluar tenda untuk bisa menyaksikan keindahan alam di atas bukit. 

Ternyata ada yang tidur diluar goa

Dodi dan Ella rock Climbing bebas tanpa alat agar bisa naik keatas bukit

Cool Picture





Kumpulan sunrise Gn. Munara

Terpesona dengan keindahan alam

Ipeh, Ananta, Dian dan Ella

Cewe-cewe kece yang belum mandi

Hanya kita yang menikmati sunrise pagi itu

Gradiasi warna tanpa editan




Bertongsis ria diatas Bukit

Thank you Agung udah ajak berpartisipasi acara ini dan bawain tas gw

Gak ada salahnya kan narsis dikiiiiitttt aja


Mari turun...be-rock climbing ria

Kubangan dengan kembang tujuh rupa

Keindahan alam dari ketinggian

Situs Gunung Munara

Waktu sudah menunjukkan pukul  07.00 AM, kami siap untuk sarapan lalu latihan rappelling dengan peserta lainnya. Tapi masih ada saja yang tertidur pulas dengan sleeping bag nya. karena semalam bergadang dan gak bisa tidur. Kami pun tidak tega membangunkan irwan yang masih di alam mimpi.

Tebing 50 meter untuk persiapan rappelling

Irwan yang sedang tertidur pulas

Nah ini Goa nya

Ada pendaki lain yang akan pulang

Pohon yang cantik bagaikan sebuah lukisan

Peserta yang siap mendegarkan pengarahan Bang Opung

Perlengkapan Rappelling ( Carbiner, Figure eight, Harness, Helmet )

Let's...up up up to the top

Harus climbing bebas ketasanya

Bang opung sedang memberi pengarahan

Bang Opung lagi persiapkan perlengkapan rappelling


Dodi dan Bang Opung sedang mempraktekan penggunaan alat

Bang Opung sedang memasangkan harnes
Bang Fathul payungin saya biar gak kepanasan. Haha...gw gak minta loh



Dian beraksi

Wahid siap mempraktekkan rappelling *baru latihan

Dapur Umum

Sarapan pagi dengan spaghetti La Fonte

Latihan Rappelling

 Latihan Rappelling ( Failed )


Tegang karena takut liat bawah

Dipaksa suruh senyum padahal gak mau senyum. Oke...gw senyum terpaksa

Disuruh liat kebawah tapi gw gak mau

Beraninya liat tebing sama pengarahan dari ivan

Ivan siap lepas gw sendirian turun kebawah

Mulai kerepotan cari pijakan kaki untuk turun kebawah

Sudah tahap aman karena tinggal turun aja

Oke...bentar lagi sampe

Dan sudah dipegang talinya. Berati makin aman dong

Akhirnya sampeeeeee....dan shaking aja gitu

Narsis bareng neng ipeh dan ananta

Rappelling sesi pertama sudah selesai, kami pun makan siang dan akan melanjutkan rappelling di siang hari pada pukul 14.00 PM. Karena saya malas diam jadi beberapa peserta ikut bang Opung ke puncak Gunung Munara untuk melihat pemandangan kota Bogor dari ketinggian.


Makan siaaanggggg

Beberapa memilih tidur didalam Goa

Eehhhh nyenyak banget tidurnya


Pemandangan Kota Bogor dari ketinggian di Bukit Bintang

Agung keenakan ngadem dibawah pohon


Foto keluarga diatas bukit

Inilah peserta yang ikut nanjak keatas. Agungnya ke crop  nih hihihii..


Pertama...gak berani nengok kebelakang

Kedua diberaniin juga lihat ke pemandangan kota Bogor

Ketiga...sok liat kebelakang biar gak ngegeter a.k.a shaking

Keempat...kaki gw lemes juga. Jadi fotonya duduk aja lebih aman

Ivan mau aja didandanin biar samaan kaya gw



Sayangnya sesi kedua rappelling tidak bisa saya ikuti karena gak kuat panas-panasan diatas bukit, segitu bawa payung yah. Belum lagi hampir setengah jam diatas bukit belum juga kelar merapikan perlengkapan yang akan dipakai. Ketinggiannya sama 50 meter tapi beda medannya saja. Pastinya lebih memacu adrenalin dari sebelumnya.

Cek medan turunnya rappelling di bukit belah

Lumayan jauh juga jalannya

Makin menyempit jalannya

Nunggu giliran rappelling tapi gak jadi karena gak kuat panas

Karena gak jadi rappelling saya tidur-tiduran dibawah bukit untuk menunggu peserta lain yang akan turun. Waktu pun menunjukkan pukul 15.00 PM, saya pun packing juga untuk turun gunung munara.

Main hp karena gak jadi ikut rappelling sesi kedua

Banyak juga yang memilih istirahat sambil tidur-tiduran

Sebagian teman kami masih membereskan perlengkapan rappelling dan saatnya kita packing karena waktu hampir sore. Setelah selesai packing kami berkumpul kembali di tempat kami latihan rappelling untuk berdoa agar diberi keselamatan saat turun dari gunung munara.



Selesai Packing

Masih merapikan sisa-sisa yang belum ter-packing

Neng-neng cape banget kayanya



Belum terkumpul semua

Mendengarkan kata sambutan dari bang opung

Munaraaaaaa.....

Terkumpul semuanya

Setengah jam saja kami turun dari Gunung Munara, lebih cepat dari pada menanjak. Berikut beberapa foto perjalanan kami selama menurunin Gunung Munara :















Sampai juga dibawah....Kami pun leha-leha sebentar di warung yang menyediakan tempat parkir disana. Karena kami masih membutuhkan waktu setengah jam lebih untuk sampai di basecamp parung.



Istirahat sejenak selesai, saatnya melanjutkan perjalanan menuju basecamp. Perjalanan ke basecamp tidak terlalu mulus karena jalanannya yang rusak. Belum lagi banyak truk yang lalu lalang.













Dibawah ini dibalik layar pemotretan antara cewe asli dan cowo berambut panjang sepinggang. Saya sebagai cewe merasa kalah karena rambutnya gak bisa panjang. Sedangkan dia yang cowo aja bisa panjang sepinggang (-____-")


Kalah rambutnya sama cowo

Tiba di basecamp Parung, saya cari toilet buru-buru karena sudah gak betah dengan kondisi badan yang tidak mandi seharian. Lengket banget, belum lagi baju juga blom ganti seharian. Jadi sebelum saya pulang ke Jakarta, lebih baik mandi dulu biar wangiiii. 

Waktu pun sudah menunjukkan pukul 19.30 PM. Saya dan Agung balik ke Jakarta dengan menggunakan angkot. Tapi sebelum saya mendapatkan angkot. Saya dan agung diantar Dodi dan Mas Irwan ke pasar parung agar mendapatkan angkutan umum. Sekali lagi terima kasih buat Dodi dan bang Irwan yang sudah mengantarkan kami sampai mendapatkan angkutan umum. Terima kasih juga buat semuanya karena saya mendapatkan pengalaman baru.

Dibawah ini itinerary yang sebenarnya :

Sabtu, 7 Juni 2014
18.00 - 19.00          Meeting Point Lp sempur
19.00 - 20.00          Perjalanan menuju Parung
20.00 - 22.30          Menuju basecamp dan menunggu rombongan dari Jakarta
22.30 - 23.00          Prepare menuju Gunung Munara
23.20 - 00.20          Mulai nanjak ke Gunung Munara

Minggu, 8 Juni 2014
01.00 - 05.00          Tidur
05.00 - 07.00          Menikmati sunrise di bukit belah dengan ketinggian 50 meter
07.00 - 08.00          Sarapan dan persiapan rappelling
08.00 - 11.00          Rappelling di bukit belah
11.00 - 12.00          Naik-naik ke puncak gunung
12.00 - 13.30          Makan siang dan istirahat
13.30 - 15.00          Rappelling beda spot / beda bukit
15.00 - 16.00          Rappelling
16.00 - 16.30          Berdoa
16.30 - 17.30          Perjalanan menuju kaki gunung
17.30 - 18.15          Perjalanan menuju basecamp di parung
18.15 - 19.30          Istirahat dan bersih-bersih
19.30 - 21.30          Perjalanan pulang ke ciledug


RELATED ARTICLE :









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.