Rabu, 08 April 2015

Pulau Pari

Saking lamanya musim hujan belum berlalu juga, seharusnya bulan Maret hujan sudah tidak turun lagi. Tapi tidak untuk tahun ini, hujan pun masih turun. Maka dari itu, keinginan untuk mantai harus diundur menjadi bulan April.
Yaapppp awal April ada tanggal merah di hari Jumat, .Karena saya tahu kondisi disaat long weekend pasti ramai sekali. Jadi kami putuskan untuk ke Pulau Pari pada hari Sabtu, 4 April 2015. Saya, Ayana, Sendy, Farid, Anggie dan Ayank sudah merencanakan perjalanan kami ke Pulau Pari dari seminggu yang lalu. Sebenarnya Ema mau ikut tapi karena ada urusan keluarga, makanya di cancel. Jadilah sisa kami berenam liburan bareng di Pulau Pari

Sabtu, 4 April 2015

Tepat pukul 06.00 AM saya sudah sampai di Pom Bensin Muara Angke, hanya ada Ayana yang sudah menunggu saya sedari tadi. Sedikit cerita tentang Ayana, dulu 4 tahun yang lalu kami pernah satu kerjaan. Dan baru hari ini kami bertemu kembali karena trip Pulau Pari. Sesampainya di muara Angke, saya dan Ayana masih harus menunggu Sendy dan yang lainnya. Ternyata mereka dibawa nyasar sama supir taksinya. Hahaha...
4 tahun gak ketemu, Sekalinya ketemuan di Muara Angke #LoL
Kondisi muara Angke saat ini tidak seperti dulu. Semakin bersih dan pedagang pun sudah dialokasikan ke tempat lain. Dari kabar yang saya dengar, tempat penjual ikan itu akan dijadikan parkiran. Dulu wanginya semerbak banget kalo sudah memasuki kawasan Muara Angke, tapi sekarang not bad lah yaaaa. Walopun masih ada sisa-sisa wangi khasnya Muara Angke.

Pukul 06.20 AM kami sudah berkumpul semua, Pak Umbu lah yang menemani kami menuju kapal Raja Mas yang akan berangkat sekitar pukul 08.00 AM. Biasanya di tiap kapal Pulau Seribu padat merayap pengunjung yang akan berlibur. Tapi kali ini agak lenggang, mungkin kebanyakan orang Jakarta menikmati liburan panjangnya ditempat yang jauh agar lebih puas. Ongkos pulang pergi kapal Raja Mas Rp. 80.000.

Pukul 07.15 AM kami sudah mejeng di dalam kapal. Tapi kali ini tempat yang kami kuasai yaitu area nya Pak Kapten. Karena kami malas untuk turun kebawah kapal atau masuk lagi lebih dalamnya kapal. Sebelum masuk ke area itu, saya tanya Pak Kapten. Apakah dibolehin untuk duduk disana atau tidak. And Violaaaa...Ternyata dibolehin dong sama Pak Kaptennya. Lumayaaaannn...Dapet tempat yang lebih luas dari pada harus turun ke dek bawah kapal.

Panggil saya bu Kapten :p

Pukul 08.19 AM kapal sudah mulai melaju menuju Pulau Pari. Penumpang yang berada di depan kapal, dipaksa harus masuk ke dalam kapal karena ada patroli. Sekarang ini sudah semakin ketat peraturannya, Kelebihan penumpang dalam sebuah kapal akan disuruh balik lagi ke Pelabuhan Muara Angke dan dilarang beroperasi pada hari itu juga. Maka dari itu, Pak kapten minta bantuan kepada para guide untuk menarik penumpangnya masuk kedalam kapal. Tapi setelah melewati Pelabuhan Muara Angke, penumpang bebas bisa duduk dimana saja. Karena Patrolinya hanya ada di area Muara Angke saja. Semakin ada peningkatan lah untuk peraturan yang ditegakkan. Karena dulu kapal itu bisa sampai dempet-dempetan loh karena saking penuhnya.

Sepanjang diperjalanan, saya dan Ayana duduk didepan kapal. Obrolan dari Pekerjaan baru yang sekarang, Pekerjaan lama sambil nostalgia dan obrolan travelling selanjutnya menjadi seru sampai akhirnya kami memutuskan untuk balik lagi ke ruangannya Pak Kapten karena Ayana kepanasan. menurut saya sih gak panas yaaa...Tapi lama kelamaan matahari pagi muncul juga. Hihiiii...

Beginilah penampakan mereka yang suka duduk diujung kapal 

Pagi yang cerah tapi kondisi laut berkabut. Aneh tapi nyata

Karena estimasi waktu yang ditempuh selama 2 jam perjalanan. Didalam kapal kita cuma ngobrol, Liatin Farid dan Ayana dangdutan ditambah lagi temannya Pak Kapten juga ikut-ikutan dangdutan, sampai akhirnya kita wefie juga di dalam kapal.

 Dian, Ayana, Sendy, Anggie dan Ayank. Minus Farid yang entah kemana

09.39 AM sampai juga di Dermaga Pulau Pari

Beruntungnya kami suasana saat itu tidak ramai. Sesampainya di Dermaga Pulau Pari, secepatnya saya hubungi Pak Sahuri yang menyewakan Penginapan dan Perlengkapan Snorkeling 0858 8258 8844. Sebenarnya kami menyewa Penginapan non AC Rp. 400.000 tapi karena penginapan tersebut tidak ada. Jadi kami dapat bonus dari Pak Sahuri untuk menginap di penginapan AC. Harga penginapan AC Rp. 600.000. Dan untuk sewa kapal selama sehari Rp. 400.000. Untuk sewa kamera underwater Rp. 150.000, Alat snorkeling Rp. 30.000/pax, Makan Rp. 20.000/sekali makan dan Barbeque Rp. 30.000/pax

Penginapan kami selama 2 hari 1 malam

Satu rumah 2 kamar tidur dan 2 kamar mandi

Masih disediakan kasur juga di ruang depan

Ada jalan kecil dari penginapan langsung ke arah pantai

Bale-bale dibelakang penginapan

View di belakang penginapan

Ayana, Ayank dan Farid

Kapalnya serem juga

Ini dia AB-THREE, Liat deh kuncir rambut nya samaan gitu

Kapal yang kita pakai untuk hopping island

Warung ini tempat kami makan siang

Pak Sahuri tidak menyediakan makan siang yang kami pesan. Jadi kami cari makan di warung-warung sekitaran Pulau Pari. Kalau disini jangan takut kelaparan karena banyak yang jualan makanan. Tapi harganya cukup mahal sih, ya maklumlaaahhh...Kan mereka juga belanjanya jauh dari Pulau ke Pulau :)

Dermaga khusus Parkirnya Speed Boat

Gapura Selamat Datang Pulau Pari

Anggap aja Patung ini Icon nya Pulau Pari

Sendy juga mau ikut nampang di Icon nya

Area samping Parkirnya Speedboat

View dari Dermaga Pulau Pari

Sebelum Persiapan Snorkeling

Sebelum foto di kapal saat persiapan snorkeling, saya gak engeh kalo kaki sudah luka. Anehnya lagi saya juga gak merasa kepentok apapun atau jatuh. Tau-taunya kaki udah memar dan ada luka bakarnya. Farid bilang siii kaya nyenggol besi panas. But I don't know..Mungkin gak nyadar kali yaa kepentoknya ^.^

Nah ini luka yang gak diundang datang

Persiapan Snorkeling

Let's Goooo... \(^.^)/

Foto bareng PACAR :p

Ini dia Spot kami untuk foto bareng Ikan Cantik

Maafkan yang disebelah saya...Dia emang parno sama Lautan
Makanya harus pake pelampung biar gak tenggelem

Well..Karena kelamaan ambil fotonya, walhasil ombak dateng dan gw pun gagal foto ritual biasanya

Hayooo tebak ini kaki siapa aja #LoL

Cuma Farid yang berhasil foto bareng si ikan cantik

Sedih yaaa ikannya pada kabur duluan :'(

Mayanlah ada biasan matahari dari atas

Sendy dan Farid berhasil foto didekat karang

nah ini Sendy lagi berusaha menyelam bareng farid. Tapi GAGAL TOTAL #LoL

Cieee Ayank...Katanya gak bisa renaaangggg :p

Lucunya niii...saya minta untuk ayana gak pake pelampung selama dilaut. Diikutin lah sama Ayana untuk lepas pelampungnya dan coba renang tanpa pegangan tangan. Ternyata bisa loh dia, emang dasar nya aja parnoan. Akhirnya Ayana memberanikan diri untuk nyemplung tanpa memakai pelampung tapi hanya pegangan saja sama pelampungnya. Dan BISA!!!! 
Sebenernya sih, cukup lawan ketakutan aja untuk dapat berani mencoba hal-hal baru. Kalo pun tar tenggelem kan disana juga pasti ada yang nolongin. Hahahaha....You're not alone dude *tengil banget ya gw* *sungkem*

Snorkeling selesai, saatnya menuju Pulau Tikus

Sesampainya di Pulau Tikus, tiap orang dikenakan biaya Rp. 2.000 untuk bayar tiket masuk disana. Suasana Pulau tikus sepiiii banget, hanya ada penjaga saja. dari pukul 15.00 PM kami habiskan waktu disana. Ada yang tidur di Hammock, ada yang ngobatin luka di kaki, ada yang ngobrol sama penjaga pulau dan terakhir ada yang foto-foto. Menyenangkan tapi benar-benar kurang puas hopping island nya. Moso cuma ada satu pulau aja, Pulau Pari itu emang jauh dari pulau ke pulau. makanya hanya kesini aja mantainya :(

Karena kondisi Pulau Tikus sedang surut jadi perahu kecil tidak dapat berlabuh di dermaga. Maka dari itu, kami pun harus menyebrangi air laut yang ketinggiannya hanya mencapai lutut saja. Agak geli siiii ngelewatinnya karena banyak tumbuhan gitu, entah apa namanya. Dan harus berhati-hati saat menyusuri pantai, karena suka ada ikan batu. Kata abang guide nya ikan batu itu berbahaya kalo udah matok. Bisa bikin demam juga kalo udah dipatok. Makanya saat menyusuri air pantai, abang guide nya ngasih tau arah jalan yang benar agar kami aman dari patokan ikan batu.


Karena Pulau Tikus sedang surut, jadi kapal tidak bisa berlabuh dipinggir pantai

Lagi cari spot buat foto, si abang guide nya foto kita dari belakang
dan gak sengaja gayanya sama

Nah ini dia foto yang sebenarnya. Wohoooo...Pulau Tikus

Sebentar lagi sampaaiiii

Mereka asik dengan dunianya masing-masing

Banyak pohon cemara dan ada hammock satu yang nyempil

Neng Anggie lagi ditinggal Ayank putu-putu

Disaat yang lainnya cari kesibukan masing-masing. Gw juga sama lagi sibuk banget ini :p

Baru juga ditinggal bentar, Hammock nya udah ada yang nguasain 

Suasana disana adeeemmmm

1....2...3.....JUMP!!!

Awannya serem yah...Padahal di Pulau Tikus cerah banget loh

Yes..Nemu vitamin sea :D

Sore itu, kami tidak dapat sunset karena cuacanya yang serba aneh. Perjalanan menuju Pulau Pari pun ekstrim sekali karena ombaknya semakin tinggi. Bener-bener Kapal oleng kapteeeennnn...Saya pun sampai pegangan tiang kapal karena takut terbanting keluar kapal. Ombak sore itu memang parah banget, hampir saja topi yang saya simpan dikapal terjatuh kebawah laut. Untungnya kami semua gak ada yang mabok laut. Jadi saat kapal oleng pun kami malah ketawa-ketawa sambil menikmati guncangan kapal yang semakin tinggi dari berbagai arah. 
Kondisi langit saat senja :(

17.05 PM kami sampai juga di dermaga Pulau Pari, Tapi kami tidak langsung balik ke homestay karena mau mencoba watersport yang ada disana. Tapi sayangnya, yang berminat cuma Saya, Ayana dan Farid saja, Jadi kami bertiga mencoba watersport kasur, gak tau kenapa deh namanya harus kasur tapi yang pasti posisinya sambil tengkurep dengan tangan diatas sambil pegangan tali yang ada diatas kepala. Setelah semuanya ready, speedboat semakin kencang dikendalikan pemandunya sampai terbantinglah si Farid yang pertama. Tapi abangnya gak mau samperin Farid segitu Ayana udah teriak ke si abangnya "Bang temen gw jatoh bang, Tolongin dulu itu bang". Tetep loh abangnya gak nolongin, malahan speedboat semakin berlaju kencang. Sampai akhirnya Ayana terpelanting duluan dan gak lama kemudian saya pun ikut terbanting jatuh karena kondisinya sudah tidak seimbang. Ditambah lagi tangan udah sakit nahannya juga. Baru deh abangnya samperin kita satu-satu untuk naek kasur lagi. 

Tapi saya merasa gak mau lanjutin, akhirnya saya bilang ke si abangnya "Bang gw gak sanggup ni bang, gw naek aja ya di speedboat, duduk disamping abang". Lo tau abangnya jawab apa? 
NOTHING!!!! GW DICUEKIN BRO!!!! PARAAAHHH!!! SAMA SEKALI GAK DIGUBRIS!!!. OH OKEEEEE FINEEEEEE!!!

Gak lama kemudian Ayana bilang lagi ke abangnya "Bang pelan-pelan aja yaaa...jangan kenceng2" Gak lama kemudian Speedboat semakin kencang lajunya.  WADEPAAAKKKK!!! abangnya seperti sensi sama kita. Hahhahaa...but its oke, It was fun. Setidaknya ada yang bisa dibuat ketawa deh setelah permainan usai.

20.00 PM bersih-bersih udah selesai sedari tadi, makan malam pun udah dari tadi. Dan sekarang lanjut untuk barbeque di pinggir pantai. Sekarang kita Barbeque di Pantai kresek, namanya lucu yah. Kenapa coba harus kresek, hihihii..... Disana sudah banyak bale-bale, angin pun bertiup kencang dan makanan sudah siap di bale itu. Kami siap menyantap makanan yang ada di depan mata


 BARBEQUE-ING

Minggu, 5 April 2015

Sesuai dengan perjanjian kalau kita akan dijemput bentor pada pukul 05.00 AM, makanya kami sudah mejeng aja di depan untuk melihat sunrise di Virgin Beach. Tapi setengah jam sudah berlalu, bentor pun belum tiba juga. Jadi kami putuskan untuk jalan kaki saja, karena gak tau mau sewa sepeda dimana. kalau pun didepan penginapan banyak sepeda yang berjajar, itu sudah disewa oleh pengunjung yang menginap disana.

Romantis ya mereka

Hai sensen dan Farid, Thanks for being my travelmate since last year

Seru yah pagi-pagi berkeliling pulau pake sepeda

Yuhuuuuu....Sampai juga ke Pulau Perawan. Cukup jauh dari penginapan kami

Parkir Sepeda

Virgin Beach

Entah mereka sedang apa disana

Bisa nyebrang loh kesana

Karena Ayana masih mengantuk, jadi kami bertiga lanjut keliling mangrove dengan perahu dayung. Untuk perorangnya dikenakan Rp. 15.000 agar bisa keliling mangrove. Hmmmmm....agak membosankan si yaaahhh. Cuma gitu-gitu aja dan juga gak ada gregetnya sama sekali. Tapi mayanlah killing time juga 

Wohooooo...Yuk keliling hutan bakau

Beginilah pemadangannya pagi itu

Cukup bersih bukaannn...Makanya jaga kebersihan selalu ya guys

Banyak juga loh peminat dari perahu dayung

Perahu dayung yang ada disamping saya sempat tersangkut 
karena abangnya keberatan buat ngedayung perahu dayungnya

Selesai sudah berputar-putar hutan bakau, entah mau ngapain lagi disana karena gak ada yang menarik. Saatnya cari yang segar-segar diwarung tenda. Adanya es kelapa, jadi ya kami pesan itu aja. Sekalian mikir tar balik ke penginapan naek apa. Karena kalau naek sepeda gak mungkin, kan gak ada penyewaan diarea virgin beach. Sampai akhirnya bentor lewat pun saya cegat untuk kami sewa. Tapi karena bentornya sudah disewa duluan, jadi kami masih harus menunggu bentor itu datang lagi. Untuk sewa bentor sekali jalan Rp. 20.000/bentor, murah bukaaannnn...hemat energi dengan harga 5.000 saja perorang.

Disinilah tempat kami mikir cara balik ke penginapan tanpa jalan kaki

Whoopsss...sorry kelapanya gw yang kuasain :p

Inilah bentornyaaaa

Bye Virgin Beach

Beginilah penampakannya bentor

Horeeeyyy bentar lagi sampe

09.30 AM sampai di penginapan juga, tapi bukannya packing malah pada tiduuurrr. Hahaa...
Pak Sahuri kirim pesan kalau kita ketemuannya di dermaga Pulau Pari pada pukul 11.00 PM. Rasanya malas sekali buat beberes baju ke dalam tas.

Thanks for today guysss

Disaat yang lainnya sedang menunggu, saya tetep selfie :P

Akhirnya Sendy ikut-ikut foto juga

Parkiran Lumba-Lumba

Nah bapak-bapak ini sempet tanya-tanya ke kami perihal transportasi
Mungkin orang penting dari Dinas Perhubungan

Lagi nunggu Raja Mas tapi Lumba-Lumba yang datang duluan

Kondisi dek kapal dibagian bawah

Duh kalian masih aja romantis yaaaa

Anggap aja kita lagi naik tuk tuk hihihihiii....Tadinya kita mau mampir dlu ke mall diarea deket Muara Angke. Tapi akhirnya pilihan pun jatuh pada Grand Indonesia Mall untuk merayakan ulang tahunnya Ayank disana. Random banget sih yaaaa...dari anak pantai berubah jadi anak mall. Hahahaha....Tapi gak apalah sekali-kali ke mall dengan dandanan backpackeran. Belom lagi bawaan kami yang supeeerrr berat #huff

Tuk Tuk Rp. 5.000

Naik Busway turun di semanggi terus lanjut ke Tosari

Berubah jadi anak mall sesaat

Sendy sang kakak yang sedang memberikan surprise kepada adiknya si Ayank

Kan Kan Kan....Ayank sama Anggie maen suap-suapan :p


Perjalanan terakhir kita cukup sampai disini. Sepulangnya dari Grand Indonesia Mall hujan turun lagi. Untung kita cewe-cewe prepare banget selalu bawa payung. Jadi kalaupun hujan gak perlu khawatir kena basah. Selesai sudah perjalanan kami 2 hari 1 malam, Semoga selanjutnya kita bisa merencanakan ketempat lain ya teman-teman. 

I just wanna go on more Adventures
Travel while you're young and able
See you next trip kawan :D







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.