Selasa, 17 Januari 2017

Bawang Merah menjadi ikon nya Brebes

Kota Brebes adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah tepatnya didekat perbatasan Jawa Barat. Makanya bahasa yang mereka gunakan pun campuran dari Bahasa Sunda dengan Bahasa Jawa. Berkali-kali saya temui orang Brebes lebih sering menggunakan Bahasa Sunda sih tapi bahasa yang mereka gunakan pun tidak pure Bahasa Sunda. Saya mengerti Bahasa Sunda makanya saya tidak roaming saat mereka sedang berbicara.

Brebes merupakan salah satu daerah penghasil bawang merah terbesar di Jawa dan kebanyakan petani bawang merah yaitu perempuan. Kenapa harus perempuan? Baca sampai habis blog ini yah. Pasti kalian akan tau jawabannya :D

*Taken by Bang Surya*
Sesampainya di rumah Pak Nur kami disuguhi Tape Ketan Daun Jambu, Lepet, Teh dan Kopi Banarang. Tadinya sih gak mau ambil makanan itu tapi setelah saya lihat teman sebelah makan nya lahap banget, jadilah saya ikut mencoba makanan yang ada di depan mata. 


Kalau Tape Ketan Daun Jambu itu nasi ketan yang dicampur dengan daun katuk sebagai pewarna alami lalu ditabur ragi baru bungkus dengan daun jambu yang telah dikukus setelah itu ketan ditutup rapat agar proses fermentasi berjalan dengan baik selama 3 hari (sekilas yang saya tau dari hasil tanya-tanya)

Nah kalau Lepet berisikan beras ketan dicampur dengan kacang tanah yang dibungkus dengan daun kelapa muda kering. 

Dari kedua makanan tersebut saya lebih suka Lepet. Enak banget buat cemilan saat kumpul dengan teman dan keluarga apalagi ditemani dengan teh hangat.

Tape ketan daun jambu dan Lepet
Ada Teh Hangat, Kopi Banarang dan juga kamu #ehgimana

Dian, kak Vika dan Bena lagi asik sendiri #candid

Gak lama kami bercengkrama di rumah Pak  Nuridin Alim, Kami langsung diajak ke area persawahan tepat dibelakang rumahnya Pak Nur. Gak disangka banyak sekali penduduk disana yang telah menantikan kami (mungkin yaaaa...abisan mereka berjajar dan semua tersenyum kepada kami).

Jujur ada rasa senang dalam hati karena kami telah disambut hangat oleh mereka. Semua mata tertuju kepada kami yang akan menghampiri sawah. Menanyakan cara menanam bawang dan juga bibit bawang. Mereka terlihat senang sekali dengan kedatangan kami. Bahkan ada yang bertanya ke Kak Vika

"Mba mau syuting film yah, kirim salam yah sama sodara saya di ..... "

Kak Vika pun bingung mau jawab apa, hanya senyuman saja sudah menjawab pertanyaan ibu itu. hihihiii...

Halo Semua....
Taken by Bang Surya

Pematang sawah yang menghijau disertai angin yang membuat saya terus-terusan menguap hahaha -___-"

Tepat pukul 14.05 PM Gulung celana sampe atas karena saatnya turun ke sawah yang berlumpur. Tapi yang turun ke sawah cuma saya dan Idfi saja. Kalau teman lainnya asik mencari angle untuk foto dan ada juga yang sedang sibuk nge-vlog. Mereka gak ada yang mau ikut turun, Padahal menanam bawang dikhusukan wanita loh

Saat menanam bawang kita berdua langsung cemplung ke dalam sawah yang berlumpur. Dengan rasa bangga dan pede saya pun berjalan dengan tenangnya, Gak lama kemudian kodok loncat dikaki saya. 

"Aaaaaaarrrgggghhhhh ibuuuuuuu aku takut kodooookkkkk | cuma kodok mah gak apa-apa mba | Gak mau ibu banyak banget kodok loncatnya | hahahahhaa...udah gak apa-apa

Ditertawakan sama warga setempat tidak membuat saya malu tapi rasanya saya pengen keluar dari persawahan ini. Saya sebenernya jijik aja sama kodok. Liat aja kulitnya yang berlendir terus kakinya juga aneh dan sukanya loncat-loncat. Aaahhh geliiii!!!!!!

Lihat aja cara saya berjalan, santai tidak ada dugaan sama sekali kalau disana banyak KODOK
Taken by Idfi

Asiknya menanam bawang dengan warga setempat
Sepertinya saya terlalu menghayati peran sebagai petani bawang merah
Ibu Karyah sibuk menanam bawang merah dan si bapak siram tanah agar tanah tidak terlalu kering

Nah ini dia Ibu Tarkonah yang saya peluk saat saya berteriak histeris karena kodok
Si Bapak sibuk gemburkan tanah dengan cara dicangkul sedangkan saya masih sibuk menancap bawang merah ke tanah
Informasi yang saya dapat dari para petani bahwa menanam bawang memang diharuskan wanita karena wanita lebih teliti dalam penanaman bawang. Ada tata cara yang harus dilakukan para petani yaitu jarak dari bawang ke bawang lainnya sekitar 4 cm dengan cara tancapkan bawang merah diatas tanah yang sudah dicangkul dan disirami air. 

Ibu Tarkonah dan Ibu Karyah yang membantu saya dalam menanam bawang merah agar saya tau bagaimana cara menanam bawang merah yang baik dan benar agar hasilnya melimpah. Untuk menanam bawang merah alangkah baiknya dilakukan saat pagi hari agar langsung terkena cahaya di pagi hari.

Penyiraman lahan tanam bawang merah  lebih baik dilakukan saat pagi hari dan sore hari. Hal ini dilakukan dari awal penanaman hingga berumur 10 hari setelah lebih dari itu baru kurangi aktivitas penyiraman tanaman. 

Mencabut hama tanaman yang mengganggu pertumbuhan bawang merah
Proses penyiangan dilakukan tiga kali. Penyiangan pertama saat masih berumur 10 hari saat pembentukan anakan  lalu penyiangan kedua saat berumur 30 hari dan terakhir penyiangan dilakukan saat berumur 50 hari. 

Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut rumput dan gulma yang akan menghambat pertumbuhan bawang merah yang terdapat pada bedengan tanaman bawang.

Disaat saya mencabuti rumput dan gulma
Pak petani pun sibuk menyirami tanaman bawang merah
Kalau ini saya sedang membersihkan bawang merah untuk dijadikan bibit tanam
Ibu Petani sedang sibuk memilah dan memilih bawang merah untuk dijadikan bibit dan dijual
*Taken by Bang Surya*
Setelah proses pemilihan, Bawang merah dimasukkan kedalam karung jala untuk diperjual belikan
*Taken by Bang Surya*

Akhirnya Ibu Petani telah selesai melakukan tugasnya hari ini
*Taken by Bang Surya*
Inilah penampakan bibit Bawang Merah
*Taken by Bang Surya*


Bawang merah memang harus di bagi menjadi 2 bagian yaitu untuk dijadikan bibit dan di perjual belikan karena bawang merah juga tidak baik jika disimpan terlalu lama. Maka dari itu proses pemilihan bawang merah dilakukan secara seksama saat panen tiba. Mau tau keseruan apa saja saat menanam bawang. Lanjutin terus yah baca blognya biar tau behind the scene menanam bawang seperti apa :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.