Selasa, 17 Januari 2017

Perjalanan Travel Blogger ke Brebes


Tawaran yang sangat menarik datang dari kak Vika yang mengundang saya untuk ikut berkunjung ke Brebes bersama Travel Blogger lainnya. Woowwww...Pengalaman yang sangat saya nantikan bisa kenal dengan Travel Blogger. 

Friday, 13 Des 2017
Setelah seminggu saya kena Demam Berdarah, Akhirnya sembuh juga dan gabung bersama teman baru dari Trip Travel Blogger ke Brebes. 

Keberangkatan kami ke Brebes pada pukul 06.45 AM di Stasiun Gambir. Kereta menuju Brebes itu sangat tepat waktu, Kalau kalian telat semenit saja sudah dipastikan ketinggalan kereta. Seperti teman kami yang tertinggal kereta padahal cuma telat semenit saja. Kereta itu emang lebih tepat waktu ketimbang naik pesawat, ditambah lagi sekarang di Stasiun Gambir semakin ketat pengawasannya.


Rumah saya di Ciledug, sangat jauh kalau harus ke Gambir. Beruntungnya saya punya bapak yang posesif dan selalu mengantarkan kemana pun saya melakukan perjalanan keluar kota. Keberangkatan saya dari rumah tepat pukul 05.00 AM karena perkiraan saya sejam sampailah di Gambir. Ternyata salah teman-teman, tepat pukul 05.30 AM sudah sampai dong di Gambir. Emang deh bokap ini mantan pembalap kali yah. Cepet banget sampe Gambir. 

Kondisi stasiun gambir di pagi hari
Orang pertama yang sudah sampai Gambir yaitu Kak Vika. Di group "Visit Brebes" kak Vika sudah kasih info kalau dia tunggu kami di depan KFC. Hahassiiikkkk ada temennya buat nunggu di stasiun. Qoqod dan Tracy pun ternyata sudah sampai juga disana. 

Baru juga duduk tetiba ada yang menyapa saya "Haii..Dian yah? | iyaaa...eehhh arief pokto bukan sih? | iyaaa Arief"


itulah awal perkenalan saya dengan Arief. Saya tau kalau dia Arief karena kita sudah saling follow di instagram. Arief Pokto itu nama bekennya doi di IG #tsaaahhh


Lagi asik ngobrol datanglah Zikri sang videographer yang akan shoot kegiatan kami selama di Brebes. Disusul lagi dengan Bena yang juga baru datang. Tapi sayangnya ada satu teman kami yang tak kunjung tiba. Karena waktu sudah mepet, jadilah kami langsung menuju peron dengan kondisi yang agak menegangkan karena Zikri dilarang masuk akibat tidak membawa KTP. Untungnya dia punya kartu mahasiswa jadi diperbolehkan masuk peron. Stasiun Gambir kini semakin diperketat keamanannya demi kenyamanan penumpang juga.


Dari depan ( Zikri, Dian, Arief & Kak Vika)
Nah yang dibelakang pake kaos pink Tracy, kaos abu-abu Qoqod dan Jaket merah Bena
Setelah masuk peron kereta kami sudah menunggu sedari tadi tapi kami masih diluar kereta menunggu kumpul dengan yang lainnya. Selagi masih menunggu ya saya minta tolong aja sama Zikri untuk fotoin di peron. Ternyata Kak Vika kaget setelah lihat postingan foto di IG 

"Dian kok elo sempet-sempetnya sih foto di Gambir | iyalah sempeeettt...Dian gitu loh hahahaha..."

Sambil menunggu isi waktunya pake foto dulu :p
Argo Muria eksekutif 1 akan berangkat, kami pun cari tempat sesuai nomor tiket masing-masing. Saya duduk bersebelahan dengan Zikri paling belakang. Kak Vika, Qoqod, Bena dan Riska duduk paling depan. Sedangkan Arief, Idfi *belum kenalan* dan Tracy terlebih dahulu naik kereta dan ternyata ada juga Albert yang datang dari Semarang.

Zikri dan Dian duduk paling belakang
Posisi kaki kelas eksekutif memang lebih lega dan nyaman
Arief, Idfi, Tracy dan Albert sudah menunggu kedatangan kami sedari tadi. Kita pun semua sudah berkumpul di stasiun Cirebon pada pukul 10.00 AM dan harus melanjutkan perjalanan menuju Brebes menggunakan elf seat 10 dengan kondisi AC mati. Buahahahahaaa...Kita sauna-an broooo selama dijalan. Kata kang supir mah dingin kok AC-nya. Embaahhhmu dingiiinnnn...Semuanya pada teriak panaaasss. Hahahaaa...Ini sih kocak karena kita harus tahan panas dan pengap selama di elf

Kak Vika lah yang bertanggung jawab untuk Trip bersama Travel Blogger. Makanya dia complain keras dengan drivernya untuk cari solusi agar AC-nya bisa nyala kembali. Selagi kita makan siang drivernya pun isi freon, Seharusnya sih di cek dulu ya sebelum digunakan agar tidak ada kendala sedikitpun


Nah tuh dia si Bena baru nongol yang matanya merem
Gw bukan preman sini kaka, Cuma numpang turun aja kok dari kereta :p


Elf inilah yang akan menemani kami selama diperjalanan

12.10 PM Pemandangan kami selama diperjalanan yaitu warung makan sate kambing muda. Saya pun heran kenapa di Brebes ini banyak sekali sate kambing mudanya. 

Ternyata memang makanan khas Brebes. Jadi kambingnya itu masih berumur 5 bulan dengan jenis betina. Kenapa harus betina? Kenapa gak jantan? Emang apa bedanya betina sama jantan? Oke...Penting banget nih kita bahas masalah perkambingan disini. Jadi gini loh guys, Jantan itu makanan khusus Aqiqah, Idul Adha dan Lebaran. Makanya yang dijual sehari-hari khusus betina aja. Kalau Jantan harganya akan lebih mahal kalau di jual untuk aqiqah, idul adha dan juga lebaran

Warung Makan Ibu Sri
Mau tau rasanya gimana? Hhhhhmmmmmm Maknyuuuuussss bangeeettt!!! Gak ada bau kambing sama sekali terus dagingnya lembuuuttt banget. Udah gitu nih yaaaa bumbunya sudah terasa pedas walaupun tidak ditambahakan oleh sambel. 

Ternyata dari awal pembuatan sudah dicampur cabe. Sangat menggungah selera yang akhirnya buat saya, Bena dan Idfi khilaf. Masyaallah..Entah berapa tusuk sate yang kita makan. Tapi pastinya kita bertigalah orang terakhir yang selesai makan karena kita yang habiskan semua. Untuk harga daging kambing muda di Brebes Rp. 42.500/10 tusuk.

Sate Kambing Muda *Taken by Riska*

Tiap piring telah tersedia 5 tusuk sate kambing muda dan entah berapa tusuk yang saya makan dan pastinya saya, Idfi dan Berna lah kloter terakhir yang menyelesaikan makanan yang ada. Padahal satenya masih ada sisa 10 tusuk loh. Tapi karena kita bertiga sudah tidak sanggup makannya. Jadilah masih ada sisa sate dan tahu. Kalau Sop Kambingnya sih udah ludes dari tadi.
Sop Kambing dan Tahu *Taken by Riska*
Baca dari kiri : Bang Surya, Dian, Mas Fajar, Zikri & Bewok


Sudah sejam lebih kami menunggu di warung makan Ibu Sri tapi elf yang kami tumpangi masih juga belum kelar dengan urusanya. Jadi saja kami harus ganti mobil lain. Pak Noor mencarikan mobil lain untuk kita tumpangi dan akhirnya ada 3 mobil yang akan mengantarkan kami ke rumah Pak Noor yang rumahnya berdekatan dengan sawah tempat penanaman bawang merah. Mau tau kelanjutannya? Yuuukkkk kita tengok cara menanam bawang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.