Senin, 09 Januari 2017

Rappelling di Curug Lembah Pelangi


Liburan panjang yang tidak saya nantikan tapi sudah terjadi ya apa boleh dikata. Pertama kalinya selama saya bekerja, saya merasakan liburan yang sangat panjang. Bayangkan saja, saya libur kerja selama 10 hari. Mungkin teman lainnya senang karena punya planning keluar kota atau jalan-jalan dengan keluarganya. Beda halnya dengan saya yang tidak memiliki acara kemanapun. Yaaahhh palingan sibuk terima tawaran ketemuan sama temen untuk nongkrong di cafe. 



Tapi untungnya saya ada juga yang mengajak saya untuk berpetualangan seru ke Curug Lembah Pelangi. Disana kita tidak hanya menikmati keindahan curug saja. Akan tetapi kita bisa merasakan sensasinya Rappelling di Curug Lembah Pelangi dengan ketinggian sekitar 25meter. Kebayang dong serunya seperti apa saat kalian berada di tebing dengan merasakan gemericik air yang terjatuh dari atas tebing. Yap menyenangkan!!!!

Saya sendiri belum pernah merasakan rapelling di Curug. Pernahnya Rappelling di tebing dengan ketinggian 90meter dan Rappelling di Gunung Munara. Makanya saya pun excited dengan ajakannya mba Wina untuk merasakan sensasinya Rappelling di Curug Lembah Pelangi. 

Thursday, 29 December 2016
06.00 AM Pagi sepi sekali di Jakarta karena sudah banyak yang pergi ke kampungnya masing-masing atau bahkan liburan keluar kota ataupun luar negeri membuat Jakarta semakin lenggang. Saya janjian dengan Rizki di stasiun tebet untuk ke Kota Bogor karena meeting point kami diBogor pada jam 9 pagi.

Waktu yang tepat kami menunggu kereta karena tidak lama menunggu, kereta jurusan Bogor tiba juga. Beruntungnya kita berdua, karena kondisi didalam kereta sepi sekali. Tidak terlalu padat penumpang arah kereta menuju Bogor.

Selang waktu sejam kami pun tiba di Bogor pada pukul 08.15 AM Kebayang dong enaknya naek kereta dari Jakarta ke Bogor tanpa macet sama sekali. Cuma sejam aja udah sampe di Bogor. Kami kecepetan sejam dari waktu yang telah dijanjikan. Cari sarapan sekitar stasiun, Kami pun pilih makanan yang instant di KFC jadi kami bisa nunggu teman lainnya disana.

09.15 AM semua sudah kumpul di tempat yang telah dijanjikan tapi masih ada satu orang yang juga belum nongol yaitu Anggie. Kitapun masih harus menunggu sampai akhirnya terkumpul lah semua. Saatnya kita melanjutkan perjalanan karena perkiraan akan memakan waktu 3 jam selama di jalan.


Sewa Angkot Bang Ulut 0896 1164 6991

10.15 AM Tak disangka kami cepat juga sampai sini karena kondisi dijalan saat itu tidak macet sama sekali. Kami bisa melewati jalan yang super macet dalam keadaan lancar. Biasanya di IPB itu selalu macet apalagi di Leuwiliang, beeeuuuhhh macetnya ampun-ampun. Mungkin karena weekdays dan juga sudah banyak warga Bogor atau jakarta yang maennya jauh bukan di kawasan Bogor lagi. Makanya perjalanan kami santai dan tidak macet. 


Buat kalian yang ingin membawa kendaraan pribadi, monggo sekaliiii...karena medan perjalanan menuju Curug Lembah Pelangi tidaklah hancur dan juga tanjakannya idak terlalu terjal. Hanya saja saat akan menuju kawasan Curug yang mengharuskan beberapa penumpang untuk turun karena mobilnya tidak kuat. Hahahahaa....Untung cuma satu turunan aja. Jadi masih kuatlah buat turun dari mobil juga.



Biaya tiket masuk ke Curug Lembah Pelangi Rp. 4.000 tapi karena kami akan Rappelling disana jadi kami tidak dipungu biaya tiket masuk lagi. Untuk kalian yang ingin mencoba Rappelling disini biayanya Rp. 100.000. Kalian bisa hubungi Si Anak Magang Jadi Pecinta Alam 0896 1331 0122 / 0896 3455 0335 atau line : sianakmagang

Di Curug ini banyak sekali bunga dimana-mana

Masih harus melewati anak tangga

Setelah 200 meter menyusuri anak tangga kita akan disuguhkan oleh air yang turun begitu derasnya. Sebenarnya ditempat ini juga bisa dilakukan aktifitas Rappelling tapi medannya terlalu pendek dan juga airnya terlalu deras. Jadi kurang cocok untuk pemula kalau mau mencoba rappelling disana. lagi pula kurang berasalah tantangannya. 
Samping saya juga bisa melakukan aktivitas Rappelling


Ada beberapa anak tangga yang harus kami lewati untuk mencapai bawahnya curug. Disana terdapat bale-bale dan juga kolam renang. Tapi guys ada baiknya gak usah renang di air kolam itu yah. Sudah pastinya airnya sangat kotor sekali karena tidak pernah dikuras atau dibersihkan. 

Sebenarnya Curug Lembah Pelangi ini milik pribadi tapi entah gimana jadinya bisa tidak terurus sama sekali. padahal di kawasan ini terdapat 3 curug dengan ketinggian kurang lebih 25meter. Bisa kalian bayangkan bagaimana enaknya tempat itu karena kita bisa bermain air di 3 curug sekaligus. Tapi sayangnya ada satu curug yang tidak boleh kami singgahi karena bahaya.
Curug Pertama dengan ketinggian kurang lebih 25 meter
Masih di Curug yang pertama


Nah ini dia Curug yang kedua dengan ketinggian yang sama yaitu 25 meter. Akan tetapi tebingnya 90 derajat, Makanya kami tidak bisa rappelling disini karena terlalu berbahaya bagi pemula
Curug ketiga yang tidak dapat dikujungi pengunjung karena berbahaya


Mba Wina dan Zen entah turun darimana
Setelah kami sampai di Bale, semuanya pun ganti pakaian degan menggunakan pakaian senyaman mungkin. Usahakan saat kalian rappelling harus memakai baju yah. Karena harness yang menempel ditubuh kita biar tidak langsung kena kulit. Pasti akan perih saat kalian akan mencoba turun dari tebing.

Ketinggian tebing sekitar 25 meter dengan pengaman yang sudah disediakan oleh operator. Sebelum mulai Rappelling kami diberitahukan fungsi alat apa saja yang akan kami pakai selain harness ada webbing dan juga carabiner eight yang membantu kita ascending dan descending.

Berikut pengarahan dari si anak magang
Mereka semua serius mendengarkan pengarahan dari si anak magang
Kalo gw malah sibuk foto-foto hahahaa :p


Kalo Rappelling ada baiknya pakai baju ya teman karena harness yang kita pakai akan menjadi tumpuan berat badan kita. Makanya akan terasa lebih sakit lagi kalau langsung kena kulit
Nah dibelakang saya itu kolam renang yang sudah terbengkalai

Ada baiknya sebelum rapelling foto bersama dulu
Urutan yang paling utama yaitu Rizki yang akan mencoba Rappelling terlebih dahulu dari lainnya. Rizki baru pertama kalinya mencoba Rappelling. Makanya dia excited banget untuk mencoba lebih awal. 

Rizki orang pertama yang mencoba Rapelling
Setelah Rizki selesai dengan gaya kuda-kudanya. Zen jadi orang kedua yang mencoba Rappelling. Saya lihat caranya Zen saat turun dengan cara melompat. Sebenarnya bisa saja seperti itu tapi masalahnya tebing di curug tidak rata. Ada baiknya kaki tetap dengan gaya kuda-kuda lalu badan condong kebelakang tapi posisi kaki harus lebih tinggi dari badan kita agar sendal atau sepatu yang kita gunakan tidak terlalu licin saat menapaki tebing.

Anggie korban selanjutnya untuk Rappelling
Peserta terakhir saya dan Agung yang masih menunggu giliran diatas. Tadinya sempat mau stop dulu sementara waktu karena si anak magang ini mau beli makanan. Tapi karena sisa 2 orang juga ya tanggung lah yaaaa. Makanya ada beberapa orang yang masih mau melanjutkan peserta berikutnya. Mau berapa lama lagi dong saya nunggu. Keburu lapaaaaarrrr atuuuuhhhh #hiks

Dian dan Agung yang masih menunggu giliran

Helm yang saya pakai sangat gede sekali bikin serba salah karena kalo nunduk mata ketutupan helm dan kalo nenggak malah helmnya nyangkut dileher macam topi -___-"

Akhirnya saya pun tukeran helm sama Agung
Uwokeeee..Saatnya giliran saya pun tiba. Carabiner sudah disangkutkan dan siap main air sambil putar otak bagaimana caranya bisa turun tanpa terjatuh atau terbentur bebatuan di Curug. Karena posisinya yag licin saya pun diberi petunjuk sama si anak magang agar posisi kaki harus lebih kuat agar tahan dengan licin. Step by step saya ikuti instruksi yang diberikan si anak magang sampai akhirnya saya dapat turun dengan selamat. Wohoooo...Dinginya cipratan air dari curug membuat saya semakin segar saat turun tebing. Rappelling di Curug pun juga pertama kalinya saya rasakan disini. Kalau Rappelling di tebing saya sudah pernah merasakan sensasinya Rappelling di Tebing 90 Citatah dan juga Gunung Munara.

Carabiner sudah disangkutkan
Mari turun dengan posisi kaki kuda-kuda
Putar otak bagaimana caranya turun agar tidak licin
Satu persatu kaki dilangkahkan mundur kebelakang
Mencari jalur yang aman agar tidak terjatuh
Nah saat dibawah batu ini lah saya merasakan kesulitan saat turun
Peserta terakhir yaitu Agung, Setau saya Agung ini baru pertama kalinya Rappelling di Curug. Tapi menurut saya doi udah lihai banget turunnya. Malahan dia pakai jalur yang kita semua tidak lewati. Jadi ada posisi tebing dimana pojok paling kanan adalah jalur yang lebih curam dengan deras air yang sangat tinggi. Nah disanalah Agung mulai beraksi dengan gaya lompatan menyerupai pemadam kebakaran kalo turun dari gedung tinggi. Kebayangkaannn gayanya seperti apa? Naaahhh Agung ini sangat tepat sekali menggunakan lompatan ditempat yang curam itu. Bahkan saya lihat aksinya pun berjalan sangat mulus sekali disertai gemericik air yang sangat deras membasahi seluruh tubuhnya dan akhirnya mendarat secara sempurna. Tepuk tangaaaannn semuanyaaaaa...Good job gung!!! Salute banget liat aksinya Agung yang baru pertama kali merasakan Rappelling di Curug Lembah Pelangi. Kereeenn!!!

Ini dia Agung peserta terakhir
Lihat gayanya Agung yang sangat lihai menggerakan tali dan juga kaki agar tetap seimbang

Well kita semua sama-sama mencoba hal yang baru dan juga menantang. Siapa sih yang menyesal telah mencoba sesuatu yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Setidaknya ada pengalaman dimana kita harus banyak belajar bersabar dan tidak terlalu terburu-buru dalam menentukan keputusan dalam berpijak. Sesuatu yang ekstrim tidak perlu kita hindari tapi bisa kita hadapi dengan rasa percaya diri dan yakin kalau kita bisa melalui tantangan itu dengan mulus dan sempurna.



Kelar juga aktivitas kita hari ini, kami tidak melanjutkan perjalanan kemana-mana karena waktu yang sangat mepet ditambah lagi Curug Lembah Pelangi ini juga jauh dari destinasi lainnya. Maka dari itu, kami cuma makan siang disana setelah itu foto-foto lanjut pulang deh ke Jakarta.
Mba Wina yang sibuk dengan tongsisnya
Zen, Mba Wina, Anggie dan Linda
Curug Lembah Pelangi ini banyak sekali Bale-Bale nya
Kita semua sudah rapi dan lanjut naik keatas karena Bang Ulut sudah menunggu kedatangan kami. Tapi lucunya Mba Wina dan Zen masih melanjutkan sesi pemotretan di Hammock. Mereka berdua penasaran pengen bisa foto disana. Lucunya lagi mba Wina hampi saja terjatuh dari Hammock. Untung mba Wina bisa langsung berdiri jadi bajunya tidak basah deh. Kalo sampe baju yang dia pakai basah juga. Walhasil baliknya basah-basahan deh. hahahhaa...

Nah ini dia mba Wina yang hampir aja terjatuh hahaa :p

Zen ini sangat berhati-hati sekali karena udah gak ada baju lagi
Saya malah lebih suka foto di ayunan pohon ini

Setelah semuanya berkumpul di parkiran Curug Lembah Pelangi. Kami pun melanjutkan perjalanan pulang menuju Stasiun Bogor. Seperti biasa karena tanjakan yang terjal membuat penumpang lainnya diharuskan untuk jalan kaki. kalau saya memilih untuk stay didalam mobil karena kondisi badan saya yang sedang tidak enak. Kepala keliyengan gak ngerti kenapa dan batuk sudah mulai menyerang.

16.10 PM Kami pun tiba lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Baliknya pun sama sejam juga, Dikirain kan kita akan kena buka tutup jalan. Ternyata tidak ada buka tutup jalan. Thanks god cepet juga kita sampai di Stasiun Bogor. Disinilah kami semua berpisah sesuai dengan destinasi pulang dengan tujuan masing-masing. Thanks guys udah gabung Rapelling bareng saya dan juga Mba Wina. Jagan kapok yah kalo main sama kita. Mungkin next time kita bisa trip yang memacu adrenalin lebih tinggi lagi. See youuuuu guys!!!

Budget :
  • PP Tiket Kereta Tebet - Bogor - Jurang Mangu Rp. 15.000
  • Share Cost Rp. 105.000
  • Makan Siang Rp. 19.000
  • Sarapan Rp. 27.000
  • Uber Motor Jurang Mangu - Pondok Kacang Barat Rp. 10.000
  • Bakso Rp. 16.000
  • TOTAL Rp. 192.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.