Rabu, 05 April 2017

Rute dari Jakarta ke Curug Cibaliung



Jogja surganya Pantai sedangkan Bogor surganya Curug, Tidak melulu hanya pantai yang saya suka melainkan curug pun sangat saya sukai. Entah mengapa saya selalu ketagihan dengan curug karena airnya yang segar dan betah berlama-lama main air disana. Kalau renang di kolam renang kan bau kaporit yah tapi kalau di curug kita bisa merasakan kesegaran alami dari mata air nya langsung. Gimana? Kamu bakalan suka gak kalau main di curug bareng aku? hihiiiii...

Gunung Pancar adalah salah satu surganya curug di kawasan sentul. ketinggian Gunung pancar kurang lebih sekitar 300 - 800 MDPL. Bagi kalian yang penat akan hiruk pikuk kota Jakarta, Tidak ada salahnya mampir ke Gunung Pancar, Sentul karena lokasinya pun tidak jauh dari Jakarta.

***

Selasa, 28 Mar 2017 tepat ditanggal merah saat hari nyepi saya merencanakan perjalanan menuju Curug Cibaliung yang letaknya masih satu area dengan Curug Leuwi Hejo

Baca : Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong


Berhubung tanggal merah, gak mungkin kalau cuma stay aja dirumah. Jadi saya merencanakan perjalanan menuju Curug Cibaliung. 


Berawal dari rencana kami berempat yaitu Saya, Achil, Mas Anang dan Kak Desi sampai akhirnya teman saya Mary juga ikut karena dia menanyakan tujuan saya kemana ditanggal merah itu. Tapi kami tidak hanya berlima saja melainkan temannya Mary pun juga ikut yang bernama Jejen. Group whatsapp Curug Cibaliung pun terbentuk agar kami lebih mudah untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran.

Mobil sedan yang akan digunakan Mas Anang sempat saya tolak karena medan perjalanan menuju Curug Cibaliung sangat tidak bersahabat untuk mobil sedan atau mobil yang ceper sekalipun karena masih ada beberapa jalan yang rusak dan berlubang. Lagipula mana cukup kalau penumpangnya berjumlah 6 orang.


"Pake mobil aku aja tapi jangan aku yang bawa yah. Soalnya belum lancar bawa mobil" Sahut Mary 
"Emang mobil kamu apa?" Tanya Mas Anang
"Mobil aku A****A kok jadi lebih enak karena tinggi" Jawab Mary

Akhirnya kami pun sepakat menggunakan mobilnya Mary. Untuk perjalanan menuju Curug Cibaliung bisa cari aja di GPS (Curug Leuwi Hejo) karena Curug Cibaliung masih satu arah dengan Curug Barong, Leuwi Cepet dan Leuwi Priuk. Kalau Curug Leuwi Hejo memang karena banyak orang yang sudah mengenal tempat ini.


Baca : Curug Leuwi Lieut, Curug Leuwi Priuk


Rute dari Jakarta
Kalau lewat jalan tol ambil arah ke Sirkuit Sentul ambil arah Babakan Madang - Keluar tol belok kiri - Pertigaan belok kanan - Ikuti jalan aja sampai ketemu Nirwana Sentul City - Lanjut ke arah Jungle Land - Setelah ketemu Jungle Land ada pertigaan belok kanan menanjak dikit, samping kanan ada indomaret terakhir. Nah didepan indomaret ada Nasi Padang enak banget - Ikuti saja terus jalannya - Nanti ada pertigaan kalau ke kanan ke arah pemandian air panas Gunung Pancar, Kalian ambil kiri yah. Jangan ke arah pemandian air panas Gunung Pancar - Masih ikuti jalan sampai ketemu jembatan masih lurus terus - Jalan berupa tanjakan dan turunan disertai kontur jalan sempit, curam dan berlubang akan menjadi sahabat kalian selama di perjalanan - Sebelum menemukan Curug Leuwi Hejo disamping kanan akan ada baliho yang tertulis Curug Putri Kencana, Kalian masih meneruskan perjalanan sekitar 18 menit untuk sampai Curug Leuwi Hejo - Tetap perhatikan samping kanan badan jalan, kalian akan menemukan Plang yang bertuliskan CURUG LEUWI HEJO - Belok kanan dan kalian akan masuk kedalam parkiran sekitar 500 meter.

Baca : Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong


***

Pagi yang sangat cerah perjalanan kami tidak ada hambatan sama sekali. Tapi kita agak kesiangan setengah jam yang mengakibatkan Jejen harus rela menunggu kedatangan kami di ampera selama sejam sedangkan Achil sudah menunggu  di depan Mall Belanova harus rela ngobrol sama tukang tahu di pinggir jalan selama tiga jam. Maafkan kami Jejen dan Achil *kecup satu-satu*

Setelah semuanya kumpul dalam satu mobil, kami para cewe tetap heboh selama diperjalanan. Maklum namanya juga cewe kalo udah jadi satu pasti gak ada kata sepi. Heboh udah pasti kata kunci para wanita pencari curug hari ini. hihihii...


Sesampainya di Curug Leuwi Hejo kami dikenakan biaya Rp. 15.000/mobil untuk biaya parkir. Mobil sudah banyak berjejer sedari tadi. Sudah dipastikan kondisi curug akan sangat ramai seperti lautan manusia. Berharap tidak terlalu banyak pengunjung ke Curug Cibaliung. 


Parkir Motor sudah hampir penuh
Parkir Mobil Curug Leuwi Hejo

Buat kalian yang akan ke Curug Cibaliung ada baiknya berganti pakaian di toilet dekat parkir saja karena kondisi toilet di Curug Cibaliung seadanya banget.

Untuk menuju Curug Cibaliung kita diharuskan mengambil track ke arah Curug Barong yang mengharuskan menanjak keatas setelah bayar tiket masuk Rp. 15.000/orang. 


Memang terbilang mahal tapi spot yang kalian temukan ada banyak sekali yaitu Curug Barong, Leuwi Cepet, Leuwi Lieuk dan Curug Cibaliung. Kenapa saya bilang mahal karena biasanya curug lainnya mematok harga sekitar lima ribu rupiah.
Banyak curug yang satu arah di Leuwi Hejo
Sempat agak ragu untuk menuju Curug Cibaliung karena takut belum ada penunjuk arahnya tapi ternyata tidak perlu khawatir untuk menuju Curug Cibaliung karena jalan setapak hanya bisa dilintasi oleh satu orang saja jadi kalian pasti akan menemukan jalan tersebut tanpa tanda arah panah jalan. 

Bagi kalian yang mau melihat perubahan Curug Leuwi Hejo dari tahun 2014 kalian bisa lihat postingan saya sebelumnya (Klik Disini). Kalian pasti tidak akan mengira kalau kini Curug Leuwi Hejo semakin banyak dikenal orang semakin pula fasilitasnya ditingkatkan lagi. Dari mulai parkiran, toilet dan track yang sudah dibenahi menjadi lebih baik.


Menanjak sudah menjadi awal perjalanan kami dengan tangga yang seadanya kita terus melalui jalan setapak yang masih berupa tanah dengan kontur jalan sempit juga bebatuan selalu jadi santapan perjalanan kami. Masih sama seperti dulu track ini pun hanya berubah dengan track yang lebih tertata rapi dengan susunan batu yang mengendap didalam tanah sehingga tidak akan membuat batu terlepas atau bergeser saat dipijak.
Kontur jalan yang sempit dan menanjak
Setelah tanjakan pertama sudah ada warung yang tersedia

Saya membawa kelima teman yang berasal dari Jakarta untuk menyusuri kontur jalan yang sempit namun pemandangannya tak kalah keren dengan pemandangan hijau yang berasal dari area persawahan juga hutan alami yang masih belum ditebang.

Tapi sayang ada beberapa bukit yang sudah rata oleh tanah entah sedang dibuat apa yang pasti saya sedih melihatnya karena keindahan alami seakan punah dalam sekejap akibat alat besi yang begitu kuat merauk pepohonan secara merata dengan tanah merah. 

Yah begitulah manusia demi mencari nafkah merelakan hutan alami, perbukitan pun dijadikan korban agar mereka dapat merauk keuntungan lebih banyak lagi. Padahal beberapa tahun lagi kita akan sangat membutuhkan hutan yang rimbun.    

Kak desi tetep dengan tongkatnya
Memang track menuju Curug Cibaliung sama saja seperti naik gunung. Kami akan ditemukan beberapa titik yang mengharuskan untuk menyebrangi sungai atau sekedar menanjak bebatuan agar bisa sampai atas karena memang tangga nya seadanya sekali. bagi kalian yang menyukai adventure memang diwajibkan untuk bisa berkunjung ke Curug Cibaliung.
Jembatan penghubung yang seadanya

Dulu belum ada jembatan penghubung dari bambu karena memang masih belum se-booming saat ini. Namun setelah Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk mulai eksis di social media makin lah ramai pengunjung sehingga warga setempat membuat jembatan alakadarnya dari uang tiket masuk yang kita berikan ke penjaga. 

LEUWI LIEUK

Kini Leuwi Lieuk menyewakan pelampung bagi para pengunjung yang tidak bisa berenang. Jadi kalian tak perlu khawatir kalopun tidak bisa renang masih ada pelampung. 

Sebenarnya untuk yang bisa renang pun tetap membutuhkan pelampung karena kalian tidak akan pernah tau kejadian apa yang akan menimpa kalian. 


Dulu sebelum Leuwi Lieuk se-booming ini saya pernah hampir tenggelam karena kedua kaki saya keram yang mengakibatkan tidak bisa renang dan hanya mengandalkan kedua tangan saya. 

Beruntungnya saya masih bisa teriak minta tolong dengan kondisi kepala tetap menengadah keatas agar tetap bisa bernafas normal walaupun agak ngos-ngosan. 

Makanya pemanasan itu penting banget agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. 


Pintu Masuk Leuwi Lieuk
Tiket Masuk Leuwi Cepet Leuwi Lieuk

Untuk memasuki kawasan Leuwi Lieuk dan Leuwi Cepet sudah dikenakan biaya Rp. 5.000/orang. 

Kalian bisa merasakan bermain air dikedua tempat ini dengan kedalaman 3 meter. Harus tetap berhati-hati walaupun kondisi air terbilang aman karena kondisi air curug terkadang bisa tiba-tiba berubah menjadi naik dalam waktu seketika.

Singgah sebentar di warung dekat Leuwi Lieuk
Sempat kebingungan saat akan ke Curug Cibaliung karena tidak ada penunjuk arah yang membuat kami tidak tau harus berjalan kemana. 

Saat jalan setapak yang kami lalui ada tanjakan ke kiri. Kami pun naik ke atas dan disana ada warung yang menjajakan aneka makanan. 

Disanalah saya menanyakan ke ibu warung dimana keberadaan Curug Cibaliung. Ternyata ibu penjaga warung tidak tahu menau dimana letaknya Curug Cibaliung. 

"Mba Mau ke Curug Cibaliung?" Tanya pengunjung yang sedang menyantap mie kuah rebus
"Iya mas...Lewat mana sih yah kalo kesana?" jawab saya sembari duduk didepannya
"Mba nyebrang sungai aja nanti naik keatas. Udah kesana tinggal ikutin jalan aja. nanti juga ada penunjuk arahnya mba" jelas pengunjung berkacamata tebal dengan gayanya yang nerd
"Ooohh kesana toh..Oke mas terima kasih yaaa" Sayapun tersenyum lega akhirnya ada yang kasih tau letaknya dimana.

Leuwi Lieuk sudah banyak pengunjung nya

Baca : Curug Leuwi Lieuk, Curug Leuwi Hejo, Curug Putri


Untuk ke Curug Cibaliung harus menyebrangi sungai

Akhirnya ada juga yang tahu keberadaan Curug Cibaliung. 

Memang agak aneh, Kebanyakan para penduduk sana malah tidak tau nama-nama curug atau leuwi yang jelas-jelas dekat dengan pemukiman mereka. 

Justru kita orang jauh aja tau dimana tempatnya dan memaksakan untuk berkunjung kesana.

Kami pun menyebrangi sungai yang sudah sangat penuh dengan pengunjung yang sedang melakukan loncat indah disertai dengan teriakan yang khas dan sesekali ada suara tertawa dari pengunjung wanita yang kegirangan melihat atraksi temannya yang melompat di ketinggian 3 meter. 

Mau tau kondisi Leuwi Lieuk yang kini menjadi primadona para pengunjung. 

Baca : Curug Leuwi Lieuk. 

Melanjutkan Perjalanan ke Curug Cibaliung

Masih harus melanjutkan perjalanan menuju Curug Cibaliung karena masih tersisa beberapa menit lagi. 

Sempat ragu karena kami masih juga belum menemukan penunjuk arah untuk menuju Curug Cibaliung. Tapi beberapa kali berpapasan dengan pengunjung dalam keadaan basah kuyup, sudah dipastikan mereka abis bermain air di Curug Cibaliung.

"masih jauh gak mas?" tanya saya ke pengunjung itu
"Jauh kak sekilo lagi hahahahaha.." jawabnya tidak serius

Hadeeuuuhhh nyesel juga nanya ke abege. Yasudahlah saya tidak hiraukan omongan mereka. Pokoknya kita tetap melanjutkan perjalanan walaupun nafas sudah agak payah karena kelelahan.

Mas Mas itu neng Desi lagi kesusahan loh hahaha :p
Aliran sungai yang tidak begitu deras
Istirahat sejenak karena masih harus berjalan beberapa ratus meter

Dari kontur jalan sempit dan juga bebatuan kami menemukan aliran sungai yang tidak begitu deras. Kami pun yakin kalau Curug Cibaliung sudah dekat tapi karena beberapa teman kami sudah merasa lelah. Walhasil kami memilih untuk istirahat sejenak.


Yuhuuuu akhirnya ketemu juga penunjuk arah ke Curug Cibaliung. Namun yang tertulis di papan penunjuk arah adalah Leuwi Baliung dan Leuwi ciung. 

Apa jangan-jangan Curug Cibaliung itu gabungan kata dari Leuwi Ciung dan Leuwi Baliung. 

Entahlah..Tapi yang pasti kami senang setelah melihat papan penunjuk arah. Semangat pun kembali terasa hingga kami ingin cepat-cepat sampai tujuan.

CURUG CIBALIUNG

Curug Cibaliung terletak di desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, kabupaten Bogor yang berbentuk setengah bundaran dengan kedalaman 7 meter memang terbilang curug ini tidak terlalu tinggi, namun kejernihan dan kesegarannya akan membuat siapapun tergoda untuk langsung menceburkan diri disini. Arusnya yang begitu kencang memang harus ekstra hati-hati saat melakukan loncat dari atas tebing. Kuatnya deras air Curug Cibaliung membuat kami yang hanya berdiri dipinggir bebatuan saja harus merasakan tidak seimbangnya saat ingin berdiri saja. 
Jejen yang kesulitan berdiri di bebatuan yang lebih rendah
Saya pun bisa berhasil sebentar untuk berdiri di pinggir bebatuan
Cewe-cewe rempong yang selalu heboh

Kesegarannya memang membuat siapapun ingin secepatnya bermain air. derasnya air Curug Cibaliung memang tidak membuat kami berhenti untuk bermain air disini. 

Memang hanya beberapa pengunjung saja yang berani main ke tengah curug dan melakukan loncat dari ketinggian 3 meter. Hanya yang memiliki nyali besar lah berani untuk lompat dari ketinggian. Kita berenam tidak ada yang berani lompat dari atas tebing.

Muka happy karena gak terlalu rame
Bahagia itu sederhana, yah sesederhana kami yang kegirangan bermain air di Curug Cibaliung. 

Sebenarnya bagian atas dari Curug cibaliung ada juga aliran air yang cukup deras. namun karena kami sudah kecapekan jadi kami tidak melanjutkan perjalanan untuk naik keatas. Sebenarnya ada beberapa pengunjung yang sudah ada diatas dan kegirangan sendiri.

Sesi pemotretan 
Modelnya satu photographernya tiga :p
Setiap perjalanan pasti selalu ada yang ingin minta tolong difotoin. Sama halnya seperti foto diatas dimana kita akan lebih sibuk mengabadikan moment ditempat yang indah daripada nyampah atau coret-coret tebing, lebih baik narsis dan tidak merugikan oranglain. Keep it clean ya guys...

Kalau bawa sampah ya jangan buang sembarangan, ada baiknya bawalah sampah kalian pulang setelah melihat tempat pembuangan sampah baru deh kalian buang. Simple Right?!?


Mary dan Jejensibolang
Kiss dari Curug Cibaliung
Kondisi underwater yang agak keruh #sigh

Bisa dibilang kami berenam bukan dari teman yang semuanya saling kenal. Melainkan kita semua baru saja kenal hari itu juga namun kedekatan kami seperti sudah lama ketemu. 

Jadi Mary itu teman kampus saya, dia bawa temannya jejen dan saya pun baru kenal. Mas Anang teman satu trip dulu dan saya juga baru kenal dengan pacarnya belum lama yang bernama kak Desi. 

Nah mereka berlima memang benar-benar baru saja saling kenal dimana hari itu kami melakukan pertualangan bersama. 

Hari semakin gelap, sesekali ada rintikan hujan yang membuat kami harus segera kembali karena takut saat pulang nanti kejebak air bah. Amiittt-amiiittttt jangan sampe!!!

Kami pun bergegas untuk kembali mengikuti jalur yang sama seperti kami menuju Curug Cibaliung. Tapi ternyata langit seperti sedang menggoda kami. Karena kadang langit berubah dalam seketika menjadi gelap, tak lama kemudian cerah kembali. 

Hanya jalan ini yang harus kita tempuh

Karena perjalanan ke Curug Cibaliung masih alami jadi kami harus siap bila menghadapi jalan yang mengharuskan merayap di bebatuan besar. Ingat pakai alas kaki yang nyaman dan tidak licin yah agar tetap aman saat berjalan di bebatuan.

Senangnya bermain di Jacuzzi alami
Raut muka bahagia karena bermain air
Himpitan batu membuat air mengalir seperti jacuzzi

Karena cuaca yang labil jadi kami meneruskan bermain air saat perjalanan pulang karena banyak sekali spot yang bisa dikunjungi untuk bermain air. 

Di balik batu besar selalu ada tempat yang asik untuk bermain air. 

Bagaimana tidak? diantara beberapa himpitan bebatuan selalu ada celah aliran air yang membentuk seperti jacuzzi alami. Duduk didepan aliran air itu terasa seperti dipijat. Yaahh dipijat secara alami dari derasnya aliran sungai.

Ceritanya permaisuri dengan pengawalnya :p
Kalo ini Achil yang jail sama cewe-cewe
Paling asik ngejailin mas Anang

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kembali tapi lagi lagi kami menemukan tempat yang asik untuk bermain air. hahahahaa....

Walhasil mampir lagi lah buat sekedar duduk-duduk cantik di air sungai yang begitu bersih. Memang kesegaran alami membuat kita tergoda untuk terus merasakan sensasi kesegarannya. 


Walaupun dingin geremet yang kadang membuat kami menggigil, tetap saja kami akan terus melanjutkan bermain air bersama. Tapi memang kalau sudah kumpul selalu ada keusilan yang kami buat, saat fotopun pasti ada saja salah satu teman kami yang menjadi korban atas keusilan kami.

Thank you Acil dan Mas Anang yang udah jagain kita

Hari ini memang kami terbilang  beruntung dengan cuaca yang sedikit labil tapi setidaknya tak juga turun hujan dan membuat air sungai begitu jernih. Kami mengakhiri perjalanan yang selalu berhenti setiap ketemu sungai yang tenang dan asik untuk tempat berfoto ataupun santai sejenak.


Sunset yang tidak tuntas -__-"


Semakin sore memang pastinya semakin gelap dan perjalanan kami tidak berakhir disini saja karena kami akan berkunjung ke wisata pemandian air panas yang masih terletak di Gunung Pancar. 

Kami tidak dulu bilas sepulang dari Curug Cibaliung. Dalam keadaan setengah basah kami tetap melanjutkan perjalanan menggunakan mobil yang telah diberi alas jas hujan yang tidak terpakai agar jok mobil tidak basah. Saatnya melanjutkan perjalanan ke pemandian air panas. Wohooooo....!!!





BUDGET
Biaya perorang Rp. 55.000 x 6 = Rp. 330.000
  1. Tol Pondok Ranji Rp. 12.500
  2. Tol Cilandak Rp. 9.500
  3. Bensin Rp. 150.000
  4. Tol Sentul Sirkuit Rp. 6.500
  5. Patungan Cemilan Rp. 70.000
  6. Parkir Curug Cibaliung kena 2 kali Rp. 30.000
Masih bersisa Rp. 51.500

ITINERARY


07.30 AM Mulai perjalanan dari Jakata ke Bogor
09.15 AM Keluar Tol Sirkuit Sentul
10.00 AM Tiba di pertigaan Jungle Land
10.40 AM Tiba di parkiran Curug Leuwi Hejo
12.20 PM Perjalanan ke Curug Cibaliung
13.45 PM Menghabiskan waktu di Curug Cibaliung
15.05 PM Tiba di parkiran Curug Leuwi Hejo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.