Selasa, 28 November 2017

Kunjungan ke Pabrik Kecap Tertua di Tangerang sejak tahun 1920, Kecap Benteng SH

Apa sih kecap yang kamu kenal selama di Jakarta. Pastinya kecap cap itu itu saja kaaannn. Ternyata di Tangerang ada kecap yang memiliki cita rasa yang begitu unik. Cita rasa yang ditawarkan dari saripati kedelai memberikan aroma yang begitu menggugah selera. Hampir seluruh pedagang kaki lima, Cafe hingga Resto Besar di Kota Tangerang menggunakan Kecap ini. Mau tau kecap apakah yang diidolakan oleh warga Tangerang?

KECAP BENTENG SH

Kecap Benteng SH berdiri pada tahun 1920 dan kini sudah generasi keempat penerus usaha keluarga secara turun temurun menguasai pangsa pasar di Kota Tangerang dan lebih kerennya lagi hampir seluruh warga Kota Tangerang dipastikan masih mengkonsumsi Kecap Benteng SH sebagai pelengkap citarasa masakan dan makanan. Kecap Benteng SH kepanjangan dari Kecap Benteng Siong Hien. Tapi sekarang lebih dikenal kalangan masyarakat dengan Kecap SH.


Sempat tak percaya dengan pernyataan bahwa hampir seluruh warga Kota Tangerang begitu tergila-gila dengan Kecap Benteng SH. Maka dari itu, Kami Blogger Kece yang mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Pabrik Kecap Benteng SH turun kepasar untuk melihat apakah benar seluruh pedagang kaki lima menggunakan Kecap Benteng SH. Ternyata jawaban yang sebenarnya adalah YAP BENAR!!!

Sabtu, 25 Nov 2017 Kami sudah berpindah-pindah dari pedagang kaki lima yang menjual bebek goreng sampai ke tukang bakso sekalipun masih menggunakan Kecap Benteng SH. Bahkan ke Cafe hingga Resto besar yang berada di Tangerang pun juga menggunakan Kecap Benteng SH. Kagum sekali saya melihatnya, ternyata seluruh Pedagang kaki lima ataupun Cafe dan juga Resto Besar juga menggunakan kecap yang sama. Entah mengapa kok saya merasa bangga melihatnya padahal saya ke Pabrik Kecap Benteng SH juga hanya kunjungan semata bukan saya pemiliknya. Tapi kok saya merasa bangga yah. Apa pernah diantara kalian merasakan hal yang sama seperti saya? Hahahahaa oke abaikan!!

Sebagai bukti otentik kalo saya ke Pabrik Kecap Benteng SH
Kunjungan pertama saya ke Pabrik Kecap tertua di Kota Tangerang memberikan kesan kagum teramat sangat karena kecap ini masih jadi idola warga Kota Tangerang. Pabrik yang begitu bersih dengan beberapa karyawan yang mengenakan kaos biru dengan kerah berwarna oranye ditambah topi dengan bentuk yang lucu disertai masker yang menutupi setengah wajahnya memang begitu steril.

Selama di Pabrik Kecap Benteng SH kami ditemani oleh Pak Dani yang juga generasi keempat penerus usaha kecap secara turun temurun. pak Dani menjelaskan kepada kami proses pembuatan Kecap Benteng SH. Kami dijelaskan dari proses awal pembuatan Kecap hingga akhir yang mana kecap ini masih terus diincar oleh warga Tangerang. Sempat saya pun penasaran mengapa hanya mengincar Kota Tangerang saja sedangkan cita rasa yang diberikan oleh Kecap Benteng SH lebih terasa aromanya dan teksturnya pun tidak terlalu kental dan juga tidak cair. Memang kecap ini berbeda dengan kecap yang sering dikonsumsi oleh warga Jakarta.

Pak Dani
Pak Latief Sukaryadi 

Ternyata Kecap Benteng SH masih memiliki kendala dalam produksi pesanan karena alat mesin yang digunakan masih terbatas sehingga mereka belum bisa memasarkan kecap hingga keluar kota Tangerang.

Apalagi dalam pencarian bahan baku yang juga agak sulit membuat Pak Dani mengurungkan niatnya sementara waktu untuk pemasaran yang lebih luas karena mempertahankan cita rasa dari Kecap Benteng SH tidaklah mudah. Rasa kecap harus tetap sama dari tahun ke tahun. Itulah rahasianya mengapa Kecap benteng SH masih jadi primadona di Kota Tangerang.

Saat memasuki Pabrik aroma kecap sudah tercium begitu menyengat, mungkin bagi yang tidak kuat dengan aroma yang terlalu menyengat ada baiknya urungkan saja niat kalian untuk mengunjungi pabrik kecap yah. Eh tapi For Your Information aja sih bahwa tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke Pabrik Kecap Benteng SH. Kami mendapatkan ijin untuk dapat mengunjungi Pabrik karena bantuan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata oleh Ibu Hj. R. Rina Hermaningsih, SH, MH.

Karyawan sedang merapikan tutup botol kecap
Ruangan pertama yang kami lihat adalah sekumpulan ibu-ibu yang sedang duduk sembari merapikan satu persatu tutup botol kecap yang berwarna oranye setelah itu memasuki ruangan kembali dengan nuansa yang berbeda karena dipenuhi oleh mesin poduksi yang mengeluarkan isi kecap untuk dimasukkan kedalam kemasan sachet ataupun botol. Dulu dalam mengemas kecap sachet maupun botol masih menggunakan metode lama seperti memasukkan kecap dengan cara manual. Namun kini dalam mengemas kecap sudah lebih modern. Semua serba canggih menggunakan mesin karena pesanan semakin meningkat.

Uniknya lagi, Kecap Benteng SH sudah tidak perlu strategi marketing dengan menawarkan kecap kemana-mana karena Kecap Benteng SH sudah memiliki langganan sedari dulu dan tidak ada jasa antar pesanan melainkan pembeli langganan akan datang sendiri ke Pabrik Kecap nya langsung. Pabrik Kecap Benteng SH Buka pada hari Senin - Sabtu pada pukul 08.00 AM - 17.00 PM. Beda halnya saat hari Sabtu akan tutup lebih awal yaitu pada pukul 12.00 PM.

Sachet kecap Benteng SH 620 ML
Proses terakhir kemasan sachet 620 ML
Kecap Benteng SH memiliki 2 ukuran jenis sachet yaitu sachet Kecap Benteng SH dengan ukuran sedang 620ML seharga Rp. 19.000 dan sachet ukuran kecil 17ML seharga Rp. 7.000. Tak hanya itu saja, Kecap Benteng SH juga ada dalam kemasan botol Rp. 19.000 dengan ukuran sama yaitu 620ML. Jangan bingung jika kamu menemukan 2 label warna yang berbeda dari kecap Benteng SH yaitu warna orange dan juga merah. Hal yang membedakan antara kedua label tersebut hanyalah dari sari kacangnya saja. *Untuk harga sewaktu-waktu bisa berubah*

Proses kemasan sachet Kecap Benteng SH
Proses terakhir pengemasan Kecap 17ML

Setelah itu diruangan yang paling ujung adalah tempat pemrosesan pembuatan Kecap Benteng SH. Untuk racikan dari Kecap Benteng SH adalah rahasia keluarga secara turun temurun. Jadi kalian tidak perlu tahu yah apa saja racikan  hingga mendapatkan aroma dan rasa yang hingga kini masih menjadi idola warga Tangerang.

Fokus utama pemilik Kecap Benteng SH yaitu mempertahankan cita rasa kecap secara turun temurun agar tidak berubah dan masih menjadi kegemaran warga Kota Tangerang walaupun cara memasaknya kini sudah sangat jauh berbeda.

Bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan Kecap yaitu Gula Kelapa, Kedelai Hitam, Ketumbar, Bunga Lawang dan Garam. Untuk kacang kedelai didapatkannya di daerah Purwokerto dan Gula Kelapa didapatkannya di Jampang Sukabumi.

Disinilah proses fermentasi terjadi
Dulu kayu bakar kini sudah memakai gas
Mesin Pengangkut Barang
Dulu untuk memasak kecap masih menggunakan Tungku sehingga aroma dan rasanya sangat berbeda. Namun kini jaman terus berubah sehingga untuk mencari kayu bakar pun sudah sangat sulit. Akhirnya berubah alih menggunakan tabung gas. Maka dari itu, ada racikan khusus agar cita rasa tidak berubah dengan cara mendapatkan kualitas bahan baku yang tidak sembarangan karena dibutuhkan proses seleksi agar tetap mempertahankan kualitas kecap secara turun temurun.

Untuk pembuatan Kecap Benteng SH dengan cara merebus kedelai hitam setelah itu dijemur agar terjadi fermentasi selama satu bulan. Setelah terjadi fermentasi, kedelai hitam direbus kembali agar dapat diambil sari kacangnya. Semua ampas kedelai dibuang pada tempatnya sehingga pabrik masih dalam kondisi sangat bersih. Setelah itu proses terakhirnya adalah sari kacang akan dimasak secara bersamaan dengan sari kelapa agar menjadi kecap yang kental dan manis.

Kecap Benteng SH memiliki 2 jenis kecap yaitu kecap manis dan kecap asin. Untuk kecap manis produksinya lebih banyak ketimbang kecap asin, hanya diwaktu tertentu saja Kecap Benteng SH memproduksi kecap asin dalam jumlah lebih banyak dari biasanya.

Satu dus berisi 2 lusin sachet Kecap Benteng SH
Setelah semua proses dilewati satu persatu, saatnya semua kecap di pisahkan dalam dus yang berisikan dua lusin kecap sachet yang berukuran sedang untuk diambil oleh warga yang telah memesan Kecap benteng SH dalam jumlah banyak.

Ada beberapa agen yang memang sudah berlangganan dalam junmlah banyak sehingga agen tersebut dapat langsung mengambil pesanannya dengan mobil pribadi. karena memang tidak ada jasa antar pesanan dari Kecap Benteng SH.

Terima kasih atas penjelasannya Pak Dani
Dalam dunia bisnis ada hal yang bisa saya petik dari apa yang telah dijelaskan oleh Pak Dani yaitu semakin banyak pelanggan yang berdatangan dan memesan Kecap Benteng SH, ada baiknya tetap pertahankan cita rasa yang sejak awal telah diberikan karena pelanggan akan datang dengan sendirinya jika kualitas dari suatu produk masih tetap bertahan sejak dulu.

Jangan pernah mengurangi kadar kualitas bahan baku secara turun temurun, tetap konsisten dengan apa yang telah dilakukan oleh orang terlebih dahulu dan tetaplah jalin komunikasi yang baik dengan pelanggan. Itulah kunci rahasia Kecap Benteng SH masih tetap dipercaya oleh warga Kota Tangerang.

Terima kasih banyak kepada Pak Dani dan Pak Latief yang telah mengijinkan kami untuk berkunjung ke Kecap legendarisnya Kota Tangerang dan juga Terima kasih banyak kepada Ibu Hj. R. Rina Hermaningsih, SH, MH yang telah membantu kami untuk bisa berkunjung ke Pabrik Kecap Benteng SH.

Cheers,

Dian Juarsa
28 Nov 2017



1 komentar:

  1. Mbak, mau nanya, kebutuhan gula merah kelapa perbulan berapa banyak ya?
    Di kota sy banyak penghasil gula merah kelapa, bingung pemasaran nya.tks.rahmat.🙏

    BalasHapus

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.