Sabtu, 14 November 2015

Gunung Batu vs Gunung Pancar





Gunung Batu Jonggol memiliki ketinggian 875 mdpl sedang banyak dibicarakan oleh kalangan backpacker. Gimana tidak...Gunung Batu memiliki pesona keindahannya tersendiri. Akan tetapi perlu diperhatikan jika kamu mau kesana.

Walaupun gunung ini tidak terlalu tinggi tapi untuk masalah tracknya juga berbahaya, Harus ekstra hati-hati dalam penanjakan. Karena Gunung Batu telah memakan korban jiwa akibat terpeleset dan terjatuh dari puncak. 

Walaupun kalian sudah berkali-kali naik turun gunung atau bisa dibilang sudah expertlah dalam dunia pergunungan #Loh. Ingat...Jangan terlalu sombong untuk bilang tracknya gampang lah atau apapun itu. Kita gak pernah tau ada kejadian apa nantinya. Setiap gunung itu memiliki ciri khas masing-masing. Sekuat apapun kamu, Sehebat apapun kamu tapi kalau yang namanya kalian tidak hati-hati dan terlalu menyepelekan suatu hal. Kejadian yang tak diduga pun akan terjadi saat itu juga. Alam memang selalu menyuguhkan pesona keindahannya tapi terkadang alam juga lah yang selalu memberikan pelajaran yang bermakna bagi kita semua. Unik memang...Tapi disitulah kita bisa belajar untuk saling menghargai.



Sabtu, 7 November 2015
01.00AM Kami memulai perjalanan menuju Jonggol.  Perjalanan dimulai dari Ciledug melewati tol ke arah Cibubur. Keluar dari tol kami terus mengikuti penunjuk arah yang terpampang. Ikutin aja arah cileungsi lalu akan ada tulisan Jonggol. Nah kesananya lagi saya tidak bisa memberikan arah lagi. Karena tetiba saya tertidur pulaaaassss sekali. Sampai tiba dipetigaan dengan plang yang bertuliskan Gunung Batu / Puncak2 belok kiri. Kami langsung mundur lagi dan tidak melanjutkan perjalanan karena takut. Hahhahahaaa....Lucu banget!!!!

Saya pun bingung dan bertanya kepada Dacol (Temen adek saya ) "Kenapa gak lanjut aja sih? | Serem kaka, Jalanannya gelap banget | Takut ada begal yah? | Iya kak, Kita cari orang dulu deh buat tanya mereka, Kali aja ada jalan lain | Oohh oke" Singkat kata yang saya berikan kepada Dacol. Saya pun jadi tidak bisa tertidur lagi karena agak panik. Bukannya apa-apa, Jonggol itu pedalaman banget, Kita saja sebenarnya sudah sampai dipertigaan tepat pukul 03.30 AM. Balik lagi kearah sebelumnya untuk menanyakan kepada warga yang mungkin sudah berkeliaran dipagi hari. Kaget bercampur heran dengan Jonggol ini. Lawan kalian bukan mobil biasa melainkan Tronton dan Truk besar yang melintas. Tidak hanya 1 atau 2 truk tapi banyaaakkkkk. Ada sampah juga yang berceceran dijalan, Mungkin akibat truk sampah yang melintas dan ada beberapa sampah yang terjatuh. Pantas saja di berita para warga tolak sampah Jakarta karena seringnya sampah tercecer dijalanan. Jadi memang benar adanya bro.

Jauh sekali kami jalan, Akhirnya bertemu juga dengan supir truk yang sudah ngopi ganteng di warung pinggir jalan. You know what?? Perjalanan kita yang tadi benar!!! dan tidak ada jalan lain menuju Gunung Batu. Wadepaaakkk!!! Ngeriiiii brooo!!!

Gimana nih kak? Lanjut aja? | Yaudahlah lanjut aja, Kita baca-baca aja dijalan | Sahut ucup : iya udah lanjut aja, Pintu jangan lupa kunci semua. Kalo perlu siapin linggis deh | Sahut Dyno : Gw ngeri nih tiba-tiba ada yang nongol | Sahut Septy : Huuusss jangan asal kalo ngomong | Kita liat aja dulu Dacol, Kali aja kan udah ada warga yang berkeliaran. Lagiankan sekarang udah pagi. Gak apalah kita gak bisa liat sunrise, yang penting perjalanan kita aman | Oke kak.
Begitulah percakapan kami selama di mobil dan sebelum memasuki jalanan menuju arah Gunung Batu.

Akhirnya sudah mulai agak terang perjalanan kami dan juga ada satu dua oranglah yang sudah berkeliaran dengan sepeda motornya. Tapi juga banyak pohon bambu kanan kiri kami yang kelihatannya sangat mencekam. Memang sih terlintas dipikiran saya takut ada setan yang nongol. Tapi lebih menyeramkan lagi kalau ketemu begal dijalan. Kalau hantu kan kita bisa baca-bacaan lah yaahhh trus hantunya ngilang. Tapi kalo begal, Lo harus hadepin tuh manusia keji. Lebih ngeri manusiakaaan daripada hantu. Tapi tetep aja sih, Saya gak mau ketemu keduanya. Iiiisshhh amit amiiiiittt...Semoga dijaukan ya Allah. Amiiiiiinnnnn...

Mungkin kalau sudah jam 7 pagi pemandangan perjalanan kami akan sangat terlihat indah sekali. Karena kami seperti memasuki dunia lain yang kaya akan keindahan diperjalanan. Udah gitu lika liku jalanannya pun juga sangat berbahaya. Banyak sekali jalan S dan O, Ngertikaannn maksud saya? Ituloooohhhh kalo kalian belok kiri terus gak lama lagi belok kanan (sebut saja jalan S) Nah ada lagi baru juga belok kiri eeeehhhhh makin belok lagi ( sebut saja jalan O ) Duuuhhh sorry yaaa jelasinnya panjang. Biar kalian kepikiran deh apa yang saya maksud. Hahahhaa..

Dikit lagi sampe, Eeehhh mobilnya gak kuat nanjak
Parkiran mobil disini ada juga
Gunung Batu di pagi hari
Adek gw emang sweet banget. Beliin 2 buff untuk Pacarnya dan kakanya
Jadi kita kembaran yaaa septy :)

Jalanan nya masih bebatuan

Ada biaya kebersihan juga


Masih di kaki Gunung Batu

Dari parkiran menuju Pintu masuk Gunung Batu sekita 300/500 meter

Untungnya masih ada toilet, Jadi kita bisa pipis dulu sebelum pendakian. Hihihi...

Saat kalian menemukan pertigaan seperti ini, Pilih lewat kiri yah, Jangan yang agak menanjak

Pos Jaga Gunung Batu memungut biaya Rp 5.000

Pagi hari disini udara masih sejuk

Pukul 05,19AM Kami mulai penanjakan, Sedihnya kami tidak dapat menyaksikan sunrise disana karena sudah kesiangan. Walopun masih ada bias-bias dikit siiihhhh. Penanjakan awal kami masih berjalan mulus karena masih tanah merah dan gak begitu licin. Pendaki hari itu tidak terlalu banyak karena mungkin masih terlalu pagi kali yah. Gunung Batu tidak terlalu dingin kok, Jam segitu aja sudah terasa panas. View kanan kiri kami masih berjajar pohon pisang. Belum ada view yang kece sama sekali. Tapi gak lama kemudian kanan kiri kami banyak ilalang yang menguning. Sangat indah dengan view dibelakang kami berjejer pegunungan.

Anggap aja sunrise lah ya

Haiiii kamuuuu..Aku bentar lagi sampe diatas

Hayoookkk adek-adek semangaaatttt

Tidak ada bonus sedikitpun, Nanjak terooossss

Luar biasaaaa bukaannn...Viewnya kece abiisss

Banyak ilalang yang menguning disini

Selamat Pagi dari kami yang bermuka bantal

Ada yang bisa ikutin gaya jari tangan gw?

Sungguh indah bukan ciptaan tuhan

Walopun ditanjakan, Tapi nemu tempat yang kece. Gak ada salahnya kok bisa selfie disini

Tidak ada hentinya berdecak kagum

Beginilah pemandangan saat kami berbalik badan

Istirahat sejenak sembari menikmati pemandangan 

Pemandangan dari ketinggian memang tidak akan pernah disesali jika kamu sudah sampai dipuncak

Seriously ini cuma akting doang kok. Tapi kalau untuk nanjak pakai tali itu beneran, Karena gak ada yang tarik tangan gw. Jadi tali ini cukup membantu

Guys Puncaknya masih jauuuhhhh

Gak pernah ada kata bosan kalau untuk foto dengan pemandangan yang luar biasa

Langit pun masih tertutup kabut

Tidak perlu memaksakan harus cepat sampai puncak. Istirahat saja dulu kalau sudah capek

Kalau ditanjakan ini masih bisalah gak perlu pake tali
Itu sih Dyno cuma lagi akting doang :p

Selalu deh kalau nemu batu, Kita tidak pernah lupa untuk foto

Dacol yang selalu siaga lagi setir mobil

Mungkin Dyno lelah makanya nanjak pake tali

Viewnya kecekaaannn


Thanks banget adik-adik kuuuuu. Kita udah bisa jalan bareng

Akhirnya ada yang motoin kita ber5

Dian itu paling suka kalau liat ilalang

 Septy gayanya kece abis

Ucup adek gw satu-satunya yang selalu nemenin gw kalau nanjak

Dacol yang matanya kuat gak tidur-tidur 

Dyno yang selalu minta foto mulu, Segitu lagi ribet pas di tanjakan


Padahal belum sampai puncak banget, Tapi udah terjal begini tracknya


Dyno dan Ucup berusaha untuk naik duluan

Ini bukan acting, Tapi emang lagi berusaha untuk naik

Candid

Candid lagi

Beginilah Puncak kedua dari Gunung Batu, Karena masih ada tanjakan lainnya

Ucup dan Septy akhirnya sampai juga


Pagi yang cerah dan kami dapat menyaksikan keindahan Gunung Batu

Belakang saya antrian orang-orang yang mau turun dengan tali

Gunung Batu memiliki 2 tingkatan dengan tanjakan yang sangat terjal. Menukik sudah pasti karena saat kalian akan menanjak, Kalian harus rock climbing atau bisa dengan bantuan tali yang sudah dipasangkan ke bebatuan. Saya dan Septy untuk tanjakan pertama masih sanggup, Tapi sayang saat ditanjakan terjal yang kedua kami tidak melanjutkan lagi. Kami tidak mau memaksakan kehendak. Karena kami masih memikirkan nyawa disetiap perjalanan. Jangan pernah memaksakan kehendakmu jika kamu merasa tidak yakin. Kalahkan egomu dengan keputusan yang bijak. Tujuan utama kami dalam melakukan perjalanan yaitu kembali kerumah dengan selamat. Orang tua mu lah tujuan utama kami dalam melakukan perjalanan. Karena merekalah orang pertama yang menunggu kami pulang. 
MERASA TIDAK YAKIN, HARAP JANGAN MEMAKSAKAN KEHENDAKMU

Belakang saya inilah tanjakan yang kedua

Ucup abis cek kondisi untuk tanjakan terjal yang kedua

Beginilah penampakan mereka saat mau turun di tanjakan kedua

Jangan sampai salah langkah

Cuma begini doang puncaknya Gunung Batu


Kalo foto ini masih di tanjakan terjal yang pertama

Salah melangkah dapat terpeleset ke jurang langsung

Lebih baik jalan jongkok seperti ini, Walopun lama tapi selamat

Beginilah suasana Puncak yang kedua

Kita berdua mah apa atuh, Takut nanjak ya mendingan selfie aja disini

Macam punya 2 bodyguard aja. Hahahhaa..

Sebelum melanjutkan tanjakan lagi, Spot foto disini emang kece

Kalo bosen liatnya, Scroll kebawah aja terus :p

Wohooooo....We did it!!!

Scroll kebawah lagi aja

Udahlah abaikan saja sampe beberapa foto kebawahnya

Kita berdua masih menunggu cowo-cowo nanjak

Ada baiknya kalau lg break ya foto bareng dulu

Gunung Batu

Tetep yaaa kalau nemu batu harus naik dulu lanjut wefie


1...2....3....Ready, Cheerrrrssss!!!

Septy banjir keringet yaaaa

Siap turun kembali

Pohon satu ini beda dari lainnya

Masih tetep dengan bantuan tali

Bergantian untuk turunnya

Romantis kali ini Ucup sama Septy

Mereka berdua gak butuh tali saat turun

Fotonya berduaan mulu udah kaya biji

Ilalangnya keriiinggggg
Tetep ya istirahat mulu



Kalau ini di Tanjakan pertama yang terjal saat menunggu cowo-cowo muncak
Berjejer rapi dijalan setapak

Septy yang juga menunggu cowo lainnya nanjak

Kece juga nih jepretan gw


Tali yang dipegang ucup itulah yang sangat membatu saat nanjak ataupun menurun

Melewati ilallang ini lah yang sangat saya suka


Pukul 08.26AM Akhirnya sampai juga dibawah dan masih harus melanjutkan perjalanan ke parkiran. Karena kami merasa lapar. Jadi nongkrong dulu diwarung yang sudah buka. Seperti biasa yang jual di warung sana hanya indomie dan gorengan saja. Lumayan juga perut kami terisi juga dengan makanan. Nongkrong bentaran disana biar dacol tidur dulu bentaran. Karena kan yang bawa mobil cuma si Dacol aja. Setelah beberapa menit disana, Kami melanjutkan lagi perjalanan menuju parkiran.

Beginilah penampakan warung yang sudah buka

Sampai juga diparkiran

Entah ini bale-bale apaan tapi yang jelas unik juga tempatnya

Pukul 09.05AM Kami siap melanjutkan perjalanan menuju spot lainnya menuju Curug yang terletak di Sentul, Babakan Madang. Untuk jalan baliknya menuju Sentul kami lewat beda arah yaitu menuju Citeureup. Memang sih perjalanannya tidak terlalu banyak tanjakan dan juga tidak ada tuh jalur bentuk S atau bentuk O. Tapi bedanya yaitu jalanannya lagi proses di aspal. Jadi tau sendirikan yaaaa banyak batu-batu kecil untuk aspal dan juga banyak jalanan yang memang sengja dirusak agar dapat ditambal kembali. Jadi mobil yang kami gunakan berjalan sangat pelan sekali. 

Dian dan Ucup, Nyelip dikit ada Dyno


DIBAWAH INI VIEW SELAMA KAMI DIPERJALANAN MENUJU SENTUL MELALUI JALUR CITEUREUP :



Udah ada yang mulai tepar

Muka belom mandi semua


Pukul 12.30PM Akhirnya keputusan pun jatuh ke Gunung Pancar, Hutan Pinus. Cukup jauh juga dari Jonggol menuju Sentul, Menghabiskan waktu 3 setengah jam sampai tujuan. Sebenarnya kami ingin sekali main ke Curug karena biar bisa main air yang segar. Tapi cuaca berkata lain, Hujan sangat deraaaasssss pada pukul 14.00PM. Memang sih di Jakarta sudah sedari tadi hujannya lalu Bogor menyusul hujan disiang hari. Kecewa sih karena kami gagal menuju Curug. Karenatidak memungkinkan kami memaksakan untuk tetap bermain ke curug. Pasti airnya berubah menjadi kecoklatan, Arusnya juga sedang kencang dan terakhir juga takut ada air bah aja. Makanya kita hanya main-main ke Hutan Pinus.

Biaya masuk 1 mobil dan 5 orang dewasa Rp. 50.000

Kabut mulai turun karena hujan

Saya sempat mampir sebentar ke sekretariat Gunung Pancar untuk menanyakan biaya camping di Hutan Pinus. Mereka menyebutkan kalau bawa tenda sendiri Rp. 80.000. Tapi sebelumnya saya sempat cari tahu dari mbah google kalau harganya 100.000. Ternyata itu bukan dari pihak merekanya langsung. Mungkin ada baiknya kalau kalian langsung datang saja dan survey. Karena harganya akan lain dari harga asli. Atau  kalian juga bisa hubungi Apik 081210150262 / 085624091300. Untuk informasi glamping saya kurang tahu berapa. Tapi info yang saya dapat dari mbah googl Rp. 285.000/orang. Mahal juga yah dengan harga yang telah diberikan dari pihak mereka. Fasilitas didapat sih tenda, kasur, bantal, selimut, meja makan, BBQ, makan malam dan breakfast.

Hujan agak reda, Kami pun main keluar

Kalau mau bahagia, Selalu positive thinking

Gapailah cita-citamu setinggi pohon pinus #ngarang :p





HAPPYYYYY!!!!!


Three Musketeer




Ucup emang sengaja pamer badannya yang lagi mau dibentuk, Kalau Dyno justru nutupin badannya pake tangan karena kaya cowo prenagen. Hahahhaa :p


Asli...Ni bocah tiga mauaaannnn aja gw suruh bergaya kaya gini. Macam cowo sampul gitu ceritanya. HAhahhahhaaa...








Pukul 14.30PM Selesai sudah perjalanan seharian kami di Bogor dan Jonggol. Saatnya balik ke Jakartakarena malam minggu pasti dijalan macet banget. Walaupun ada perjalanan kami yang gagal tapi setidaknya saat kami ke Gunung Batu kami puas dengan view kece yang telah disuguhkan di Pagi hari. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.