Selasa, 25 Juni 2019

Berkunjung ke Kota Tua dengan bus tingkat City Tour Transjakarta

ENJOY JAKARTA

Setelah menggunakan MRT Jakarta menuju Stasiun Bundaran HI. Kami pun hendak menggunakan bus wisata Kota Tua. Namun sayangnya antrian panjang sekali sehingga kami sempat hopeless melihatnya.

Akhirnya tanpa pikir panjang, kami menggunakan busway menuju halte Monas. Biayanya pun hanya dikenakan Rp. 3.500 saja, tetap harus menggunakan kartu elektronik yah. Sesampainya di Halte Monas, barulah kami antri kembali untuk menunggu kedatangan bus wisata Kota Tua di depan Museum Nasional.

Tak disangka antriannya tidak sepanjang di Bundaran HI dan akhirnya kami langsung dapat bus wisata Kota Tua. Tapi sayangnya, bus wisata yang kami naiki hanya sampai Istiqlal saja. Jadi sesampainya di istiqlal, masih harus melanjutkan naik bus wisata kembali menuju Kota Tua.

Kebagian bus yang berwarna merah menuju Istiqlal

Liburan terakhir lebaran ternyata masih banyak pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah. Tak disangka warga dari luar Jakarta pun ikut memenuhi kota Jakarta dan berlibur ke Kota tua. Antusias mereka begitu terlihat saat antrian panjang telah memadati di tiap stand bus wisata Kota Tua.

Ternyata bus wisata Kota Tua yang telah disediakan oleh pemerintah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Bahkan para wisatawan pun juga turut antri untuk menaiki bus wisata Kota Tua yang tidak memungut biaya sedikit pun alias gratis.

Nah buat teman-teman yang sudah bosan dengan mall atau buat para pengunjung dari luar kota. Wajib ikut city tour dengan menggunakan bus wisata ini. Ada beberapa hal yang wajib kamu ketahui saat akan naik bus wisata.

Bus Wisata Enjoy Jakarta

BUS WISATA

Kalian pasti lihat kan bus wisata yang tersedia memiliki warna merah, kuning, hijau dan biru. Ternyata itu semua ada artinya loh. Nah sekarang kita perhatikan satu persatu dari tiap warna bus yah.

Bus Wisata Hijau Tua - BW 1
Bus wisata berwarna hijau tua diberi nama sebagai Sejarah Jakarta (History of Jakarta) yang akan mengajakmu menuju Halte Juanda - Masjid Istiqlal - Monas 2 - IRTI Monas - Balai Kota - Museum Nasional - Gedung Arsip - Museum Bank Indonesia.

Bus wisata ini beroperasi setiap hari senin - sabtu pada pukul 10.00 AM - 18.00 PM dan pada hari minggu 12.00 PM - 19.00 PM.

Bus Wisata Merah - BW 2
Bus Wisata berwarna merah diberikan nama sebagai Jakarta Baru (Jakarta Modern) yang akan mengajakmu mengitari Museum Nasional 1 - Museum Nasional 2 - Balai Kota - Monumen Nasional - Gedung Kesenian Jakarta (GKJ).

Bus wisata ini beroperasi setiap hari senin - sabtu pada pukul 10.00 AM - 18.00 PM dan pada hari minggu 12.00 PM - 19.00 PM.


Bus Wisata Biru - BW 3
Bus wisata berwarna biru diberi nama sebagai Kesenian dan Kuliner (Art and Culinary) yang akan mengajakmu mengelilingi Halte Juanda - Monas 1 - Monas 2 - Balai Kota - Sarinah - Bundaran HI -Harmoni - Gedung Arsip - Museum BI - BNI 46 - Sawah Besar - Masjid Kebon Jeruk - Pecenongan.

Untuk bus wisata kesenian dan kuliner ini hanya beroperasi pada hari sabtu saja dari pukul 18.00 PM - 23.00 PM.


Bus Wisata Kuning - BW 4
Bus wisata berwarna kuning diberikan nama sebagai Pencakar Langit Jakarta (Jakarta Skyscrapers) yang akan mengajakmu mengitari Halte Juanda/Istiqlal - Monas 1 - Monas 2 - IRTI - Balai Kota Sarinah - Tosari - Sudirman - GBK (CIMB NIAGA) - Bundaran Senayan - GBK (Gelora Bung Karno) - Dukuh Atas - Plaza Indonesia - Sarinah - Museum Nasional - Pecenongan - Pasar Baru (GKJ).

Bus wisata ini beroperasi setiap hari senin - sabtu pada pukul 10.00 AM - 18.00 PM dan pada hari minggu 12.00 PM - 19.00 PM.


Bus Wisata Hijau Muda - BW 5
Bus wisata berwarna Hijau Muda diberikan nama sebagai Jakarta Open Space (Ruang Terbuka). Bus ini akan mengitari Tosari - Bundaran HI - Sarinah - Tosari - RPTRA Kalijodo. 

Bus wisata ini beroperasi setiap hari tapi pada hari senin - jumat pukul 10.00 AM - 18.00 PM, sabtu dari pukul 10.00 AM - 23.00 PM dan minggu pada pukul 12.00 PM - 19.00 PM.


Bus Wisata Biru Muda - BW 6
Bus wisata berwana biru muda ini atau ada juga yang berwarna orange diberi nama Makam Mbah Priok (Priok Cemetery). Rute bus wisata ini menuju Halte Juanda/Istiqlal - Monas 1 - Monas 2 - IRTI - Balai Kota - Sarinah - Tosari - Makam Mbah Priuk.

Bus wisata ini beroperasi setiap hari tapi pada hari sabtu dan minggu pada pukul 13.00 PM - 21.00 PM.

KELILING KOTA TUA

Bus wisata yang kami tumpangi menurunkan semua penumpangnya di depan dekat Gedung Fatahillah, dari sana kami bisa explore Kota Tua dari bagian depan hingga ke belakang. Suasana Kota Tua saat libur terakhir lebaran sangatlah ramai.

Semua pedagang dan pengunjung berbaur menjadi satu. Bagian tengah yang bertepatan di depan Gedung Fatahillah telah dipadati pengunjung yang sedang berduduk santai di area tersebut. Sehingga saat kami berjalan harus perlahan-lahan melintasi mereka yang sedang berduduk santai.

Ada pula yang sedang asik bermain sepeda dengan topi yang telah disediakan oleh pihak penyewa sepeda. Bahkan tak sampai disitu saja, ada pula sekumpulan para pemusik sedang menunjukan kebolehannya di depan pengunjung yang ternyata juga sedang asik menikmati setiap lantunan musik yang sedang dimainkan.


Ada banyak hal menarik saat kamu mengunjungi Kota Tua. Para seniman tumpah ruah di area koridor di setiap gedung bangunan tua. Banyak yang berfoto dengan seniman yang menyerupai noni Belanda, Tentara, ada juga yang menyerupai tokoh yang kita kenal.

Tak sampai disitu saja, Kota Tua juga bisa dijadikan ajang kulineran jajanan loh. Kalian bisa beli aneka cemilan yang tidak didapatkan diluaran sana. Sepeti kue rangi saja sudah susah kan cari diluar. Ternyata di Kota Tua ada yang jualan kue rangi.

Belum lagi jual es potong, itu jajanan saya saat masih kecil dan masih ada pula yang jualan disana. kalian juga bisa beli cimol, telur gulung dan masih banyak lagi. Jadi tak perlu khawatir bakalan kelaparan selama berkujung ke Kota Tua.  




Selain kulineran, Kota Tua juga seringkali dilirik oleh para photographer. Bagi mereka pencinta seni photography pasti sangat menyukai bangunan tua yang ada di Kota Tua. Mereka akan menunjukkan kebolehannya di tiap jepretan kamera.

Ada banyak tantangan yang harus dilakukan oleh para photographer selama hunting foto disana. Kota Tua tidak pernah sepi, disitulah asah kemampuanmu diuji saat mulai jepretan kameramu beraksi. Kalian harus pintar memikirkan angle yang membuat gedung tua terlihat begitu ciamik untuk dinikmati.

Belum lagi, kalian pun harus pintar mencari tempat yang memang terlihat cantik saat jepretan kameramu beraksi. Ditambah kamu pun juga bisa loh membuat kerumunan orang jadi jepetan yang terlihat beitu bermakna.


KALI BESAR KOTA TUA

Setelah lama tak mengunjungi Kota Tua. Ada kali 2 tahun saya tidak berkunjung kemari. Akhirnya tepat pada hari Minggu, 9 Juni 2019 menginjakkan kaki kembali di Kota Tua karena penasaran dengan tatanan Kota Tua yang terbaru.

Biasanya kalau main ke Kali Besar Kota Tua sudah pasti aroma tak sedap menusuk hidung. Belum lagi ada banyak sampah yang berkeliaran di area Kali besar membuat pemandangan pun terlihat begitu semrawut.

Beda halnya dengan sekarang seperti apa yang saya lihat, perubahannya pun menjadi jauh lebih baik. Revitalisasi dilakukan sepanjang Jalan Bopi hingga Jalan Kopi. Selama bersantai di area Kali Besar saya sama sekali tidak mencium aroma tak sedap.

Apalagi pemerintah pun memiliki rencana besar untuk mengubah tatanan Kota Tua menjadi salah satu destinasi yang akan selalu jadi incaran wisatawan yaitu akan adanya pasar apung pula di area Kali Besar. Semoga saja bisa terealisasikan yah rencananya.


Kalian juga bisa menikmati matahari terbenam di area kali Besar Kota Tua. Secara pelahan Kali Besar Kota Tua terlihat begitu instagramable. Kini banyak anak milenial yang selalu berkunjung ke Kota Tua untuk mendapatkan foto yang keren dengan pemandangan indah Kali Besar dan bangunan tua di sisi kanan dan kiri.

Bahkan ada pula yang berpendapat kalau Kali Besar mirip dengan Cheonggyecheon Seoul. Buat kamu pecinta drama korea pasti tau deh tempatnya seperti apa. Yaahhhh walaupun gak sepenuhnya sama sih. Kalau disana airnya bening, kalo Kota Tua airnya gelaaap. Hahhahaaa...

Tapi sayangnya, saat matahari terbenam kami harus pulang dan bisa menikmati cantiknya langit sore saat perjalanan pulang. Untungnya sempat dapat jepretan langit sore disana. Walaupun belum sepenuhnya langit berubah warna.



Next time, saya akan menghabiskan waktu lebih lama di Kota Tua. Agar lebih puas saat hunting semua gedung tua yang ada disana. Walaupun saya terbilang udah berkali-kali mengunjugi Kota Tua. Tak ada sedikitpun rasa bosan saat mengunjungi Kota Tua.

Entah ada daya tarik apa sehingga saya betah berlama-lama menikmati gedung tua yang ada disana. Imajinasi saya selalu keluar dan selalu berpikir bagaimana kondisi Kota Tua dahulu kala, bagaimana orang-orang terdahulu bercengkrama dan masih banyak lagi.

***
Selang berjalan ratusan meter ada bis Transjakarta bertuliskan Blok M. Saya pun langsung bertanya kepada pihak petugas apakah saya bisa naik bis Transjakarta langsung tanpa harus ke Halte. Ternyata bis Transjakarta ini memang bisa mengangkut penumpang dari mana pun, tanpa harus di halte.

Syukurlah jadi saya tidak perlu berjalan kaki lebih jauh lagi karena sudah ada bis Transjakarta yang memang berkeliling area Kota Tua untuk mengangkut penumpang. 

Rute Transjakarta yang mengitari Kota Tua yaitu Glodok - Olimo - Mangga Besar - Sawah Besar - Harmoni - Monas _ Bank Indonesia - Sarinah - Bundaran HI - Tosari - Dukuh Atas - Setiabudi - Karet - Bendungan Hilir - Semanggi - Polda - Gelora Bung Karno - Masjid Agung - Blok M.

Suasana Transjakarta sepiiiii, jarang ada penumpang yang naik. Jadi berasa bis Transjakarta milik pribadi. Uhuuuuuyyy...

Cheers,

25 June 2019


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.