Selasa, 11 Juni 2019

Yuk naik MRT Jakarta menuju Stasiun Bundaran HI


Hari terakhir libur lebaran yang bertepatan pada tanggal 9 Juni 2019 tepatnya di hari minggu. Saya dan Esa berkesempatan untuk mengunjungi Kota Tua dengan menggunakan transportasi umum dari Fatmawati.

Kendaraan kami sengaja parkir di citos agar saat jalan-jalan keliling kota tua tidak perlu ribet cari parkiran disana. Apalagi kini Jakarta ada banyak moda transportasi yang wajib dicoba saat akan berpergian seperti MRT Jakarta dan Transjakarta.

Selama perjalanan menuju Kota Tua kami memang naik turun kendaraan umum karena saat hari terakhir lebaran, kondisi Jakarta masih terbilang sangat ramai. 

Hampir semua tempat wisata sangat padat merayap dengan para pengunjung yang masih ingin menikmati liburannya di hari terakhir bagi yang sudah bekerja. Beda halnya dengan anak sekolah yang masih memiliki sisa libur panjang hingga seminggu kedepan.

MRT JAKARTA

Moda transportasi seperti MRT Jakarta sudah beroperasi sejak akhir Maret 2019. MRT kepanjangan dari Mass Rapid Transit, untuk bahasa indonesianya Moda Raya Terpadu. Perjalanan kami bermula dari Fatmawati hingga Bunderan HI dengan biaya Rp. 13.000.

Ada beberapa alternatif metode kartu pembayaran yang dapat digunakan untuk MRT Jakarta yaitu kartu MRT Single Trip, JakLingko, e-mOney Bank Mandiri, Brizzi Bank BRI, Tap Cash Bank BNI, e-Tollcard Bank Mandiri, Flazz Bank BCA dan JakCard Bank DKI.


Buang sampah sembarang denda 500k

Bagi pengguna transportasi yang tidak memiliki kartu pembayaran dari Bank manapun. Tak perlu khawatir karena MRT Jakarta juga menyediakan MRT Single trip dan MRT Multi trip.

Perbedaannya antara MRT Single Trip dan MRT Multi Trip yaitu :
  • Kartu MRT Single Trip adalah kartu perjalanan untuk sekali jalan dan masih dapat digunakan dengan cara mengisi saldo (Top UP) saat akan berangkat. Kartu tersebut memiliki jangka waktu hingga tujuh hari. 
  • Kartu MRT Multi Trip adalah kartu perjalanan yang dapat digunakan secara berkali-kali dan memiliki jangka waktu lebih lama lagi.

Mengapa harga MRT dari Fatmawati ke Bundaran HI bisa kena Rp. 13.000?

Karena untuk biaya MRT Jakarta pada stasiun awal dikenakan sebesar Rp. 3.000 dan akan bertambah Rp. 1.000 per stasiun berikutnya. Sehingga jarak dari Stasiun Fatmawati menuju Stasiun Bunderan HI dikenakan biaya sebesar Rp. 13.000.

Seperti contoh saat saya akan melakukan perjalanan mengunakan MRT dari Stasiun Fatmawati menuju Stasiun Bunderan HI.

Dari Stasiun Fatmawati akan dikenakan biaya sebesar Rp. 3.000 dan perjalanan kami harus melewati 10 stasiun, yaitu : Stasiun Cipete Raya - Stasiun Haji Nawi - Stasiun Blok A - Stasiun Blok M - Stasiun ASEAN - Stasiun Senayan - Stasiun Istora Mandiri - Stasiun Bendungan Hilir - Stasiun Setiabudi Astra - Stasiun Dukuh Atas. Setelah melewati kesepuluh stasiun barulah stasiun akhir di Stasiun Bundaran HI.

Maka dari itu, total biaya yang harus dikeluarkan dari stasiun awal hingga akhir sebesar Rp. 13.000. Jadi buat kamu yang mau menggunakan MRT Jakarta, bisa dilihat saja berapa stasiun yang kamu lewati. Maka kamu akan tau berapa nominal biaya yang akan dikeluarkan saat menggunakan moda transportasi MRT.

Stasiun MRT di Bundaran HI
Menunggu antrian dijalur kuning yah

Dari Stasiun Bundaran HI ada banyak kemajuan yang diperlihatkan oleh para pengguna MRT. Mereka bisa teratur saat akan menaiki MRT. Dijalur yang berwarna kuning tersebut adalah jalur antrian bagi para pengguna yang hendak akan naik ke MRT.

Sedangkan tanda panah berwarna hijau adalah jalur khusus penumpang yang akan turun dari MRT. Sehingga antrian yang berada di jalur kuning tidak akan mengganggu pada penumpang yang hendak turun.

Semoga saja KRL bisa diterapkan seperti MRT. Sehingga perjalanan menggunakan transportasi umum akan terasa sangat begitu nyaman. Bayangkan saja saat saya akan turun dari KRL harus berdesakkan dengan penumpang yang akan naik kereta.

Suasana kacau balau seperti itulah yang seringkali terjadi di Jakarta. Berdesakan dan saling berebutan agar bisa naik kereta secepat mungkin. Masih ada banyak perbaikan yang harus dibenahi, agar kami para penumpang yang taat akan peraturan juga dapat merasakan kenyamanan seperti moda transportasi MRT.

Jalur kuning untuk antrian
Kondisi MRT jakarta di hari terakhir libur lebaran

Tak hanya itu saja, bahkan MRT Jakarta pun seringkali dijadikan spot yang instagramable. Siapa sangka Stasiun MRT di Blok M memiliki berbagai macam warna lampu yang menghiasi bagian atap koridor. Suasana stasiun Blok M terlihat begitu ceria dengan sorotan berbagai warna lampu.

Di jalur ini ada beberapa kursi yang tersedia, yah walaupun menurut saya masih kurang banyak kursinya. Mungkin sengaja kursinya tidak terlalu banyak agar penumpangnya tidak menumpuk di satu titik.

Terdapat CCTV di tiap sudut gerbong

Di setiap stasiun dilengkapi dengan CCTV. Jangan heran kalau di tiap koridor ada CCTV yang berendengan. Ada yang ke arah kanan dan ke arah kiri. Lalu ada pula CCTV yang menghadap kedepan dan belakang.

Bahkan di dalam MRTnya pun juga sudah dilengkapi dengan CCTV di tiap sudutnya. Maka dari itu, keamanan para penumpang pun terjaga jika ada suatu hal yang tak diinginkan terjadi. Semoga dengan adanya moda transportasi MRT, kenyamanan perjalanan pun semakin terjaga.

Stasiun MRT di Blok M  

Stasiun MRT di Blok M yang instagrammable

Bagi para warga Jakarta memang sangat bahagia sekali dengan adanya moda transportasi MRT karena jarak tempuhnya yang begitu cepat. Bayangkan saja, dari stasiun Fatmawati menuju Stasiun Bundaran HI tak sampai 30 menit sudah tiba di stasiun akhir. 

Jadi waktu perjalanan pun bisa diperkirakan lebih cepat dan tepat. Tidak ada lagi yang namanya jam karet. Jangan ada lagi alasan kena macet dan sebagainya karena memang MRT disediakan bagi para pekerja yang hendak menuju ke Jakarta.

Sayangnya MRT Jakarta ini belum semuanya dapat merasakannya. Seandainya MRT Jakarta dapat diperluas lagi. Apalagi bagi saya yang tinggalnya di Ciledug, mungkin dengan adanya MRT bisa membantu kami melintasi kemacetan Ciledug yang biadab ini. Hahahhaa...

Tempat sampahnya kekinian banget

Berbahagialah kalian yang akhirnya mendapatkan moda transportasi yang jauh lebih efisien dan ada baiknya jagalah selalu kebersihan di tiap stasiun MRT. Janganlah kamu melakukan vandalism ataupun merusak properti yang ada di dalam stasiun.

Seharusnya kalian bersyukur dengan adanya MRT jarak tempuh kalian menuju kantor pun bisa jauh lebih cepat dari biasanya. 

Buanglah sampah pada tempatnya, jangan pakai alasan lagi tidak ada tempat sampah karena di tiap stasiun pun telah disediakan tempat sampah yang kekinian.

Ingat, setiap sudut stasiun ada CCTVnya loh. Jadi kalau kamu ketawan buang sampah sembarangan maka akan diberlakukan denda sebesar Rp. 500.000. Apalagi bagi yang duduk di lantai, itupun juga akan dikenakan denda dengan harga yang sama seperti buang sampah sembarangan.

Ide kreatif, Tangga beriklan
Tak hanya itu saja, pada bagian tangganya pun dibuat lebih kreatif lagi. Sehingga tangga terasa begitu berwarna dengan beragam warna yang tertempel di tiap anak tangga.

Di tiap anak tangga akan ada penunjuk arah bertanda panah keatas atau kebawah. Itu artinya kamu harus mengikuti arah panah tersebut. Agar penumpang yang akan naik dan turun tidak gabung jadi satu agar lebih tertib lagi.

Nah untuk bagian ekskalatornya. Ingat, saat akan naik atau turun dari eskalator, kalian harus paham pada bagian sisi kanan kalian harus tetap berjalan dan pada bagian sisi kiri kalian bisa diam.

Jangan sampai ada kejadian udah nyolot salah pula. Karena dulu di KRL Tanah Abang saya pernah di bentak-bentak sama ibu-ibu cuma karena saya tegor ibu tersebut untuk pindah ke sisi kiri jika tidak mau berjalan. Padahal peraturannya di sisi kanan memang untuk penumpang yang sedang terburu-buru. jadi harus tetap jalan walaupun di eskalator.

Terkadang ada saja penumpang yang sudah tau aturannya tapi tetap saja tidak mengikuti peraturan tersebut. Cukup stop di ibu itu yah, kamu jangan melakukan hal itu juga. Jangan bikin malu!!

Lift Prioritas MRT Jakarta 
Interkom Darurat

Lalu ada pula lift yang tersedia di tiap stasiun MRT. Tapi lift tersebut disediakan untuk  ibu hamil, difabel dan lansia. Nah lift ini tidak disarankan bagi kamu yang tidak termasuk dari yang saya sebutkan tadi yah.

Jadi ada baiknya patuhilah peraturan yang sudah diberlakukan oleh penyedia transportasi agar kenyamanan terasa oleh siapapun yang akan menggunakan moda transportasi tersebut. Mulailah berubah dari diri sendiri agar setidaknya orang-orang yang idak mematuhi peraturan semakin sedikit.

Nah di tiap gerbog pun terdapat interkom darurat. Kalian bisa gunakan alat tersebut saat keadaan emergency. Hati-hati jika kalian bermain-main dengan alat tersebut, karena akan ada denda sebesar sepuluh juta rupiah. Jangan usil yah man teman.

Akhirnya tiba juga di stasiun Bundaran HI yang dimana stasiun ini terdapat di bawah tanah. Saat akan keluar dari stasiun diharuskan menaiki beberapa anak tangga terlebih dahulu. Saat keluar dari stasiun barulah kami melanjutkan kembali perjalanan menuju Kota Tua.


Cheers,
11 June 2019

4 komentar:

  1. Masih penasaran dengan MRT ini. rencananya weekend deh cobain.

    BalasHapus
  2. Naik MRT ketika Jakarta adalah impian aku, warga Kalimantan, hahaha
    Semoga bisa kesampaian.

    Baidewei,
    Mumpung masih suasana lebaran, "Mohon Maaf Lahir Batin" ya, duhai pengantin anyar ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuaaahhh kaka di Kalimantan. Semoga bisa main ke Jakarta ya kak. Mohon maaf lahir dan batin juga kaka

      Hapus

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.