Jumat, 25 Juni 2021

Efek Samping Vaksin AstraZeneca bagi ibu menyusui

Haiiii semuanyaaaa...Sebagian dari kalian pasti sudah mulai vaksin covid-19 kaaannnn. Akhirnya nih, setelah 2 kali anter bokap vaksin covid-19 bisa dapet giliran vaksin juga sekarang.

Sebenernya sebelum dapat vaksin, nama saya sudah pernah didaftarkan di kantor kaka ipar dan suami. Namun belum ada kelanjutan pastinya. Akhirnya dapat info dadakan dari mertua kalau saya dan suami harus vaksin covid-19 keesokan harinya.

Tepat pada tanggal 18 Juni 2021 saya dan suami harus sudah stand by untuk pendaftaran dari jam setengah 6 pagi di LPPI kemang.  Disana sudah ada petugas yang mendata nama kami dengan menggunakan KTP.

Informasi yang kami terima, vaksinnya dimulai pada pukul 7.30 AM. Berhubung kami daftarnya sangat pagi sekali. Akhirnya kami keluar dulu cari makanan untuk sarapan.

Setelah jam 7AM kami kembali lagi ke LPPI dengan kondisi pagar sudah mulai tertutup rapat. Saya dan mertua pun complain ke petugas yang bilang kalau di dalam khusus orang yang sudah daftar. Padahal kami sudah dari subuh daftarnya.

Setelah bersih keras dengan petugasnya, akhirnya mereka membukakan pintu pagarnya untuk kami. Akhirnya kami datang menghampiri petugas vaksin.

Ternyata orang yang sedari pagi mendata kami, hanya mendata orang yang datang saja. Bukan untuk pendaftaran vaksin. Bagi mereka yang sudah daftar mendapatkan nomor urut yang bertuliskan PM (Pela Mampang) lalu nomor urutnya.

Emang dasarnya dari awal sudah tidak beres pendataannya. Jadilah petugas abis dikeroyok emak-emak yang berebutan ambil nomor vaksin. Mertua dapat nomor PM33, Adik Ipar PM76, Suami PM153 dan saya PM151. Nomor urut kami sangat berjauhan. Untunglah saya dan suami nomornya berdekatan. Jadi bisa saling tunggu.


PENDAFTARAN

Setelah mendapatkan nomor antrian vaksin kami masih tetap harus antri. Apakah prokes disana dilaksanakan? Jawabannya TIDAK!!!. Apakah penjaga disana mengatur kondisi kerumunan? Jawabannya YA MENGATUR SETELAH DITEGUR OLEH PIHAK GEDUNG LPPI. Apakah pendaftaran teratur? Jawabannya SANGAT TIDAK TERATUR!!!


Saya tidak paham bagaimana cara kerja Kelurahan Pela Mampang seperti apa. Tapi yang pastinya saya merasa kasihan oleh orang kelurahan yang dimandatkan untuk mendaftar seluruh warga Pela Mampang. 

Pendaftaran yang dilakukan menggunakan tulis tangan setelah itu pendaftaran kedua kalinya baru menggunakan system. 

Kenapa tidak keduanya menggunakan system? Kasian banget loh itu petugas Pela Mampang harus olahraga tangan mulu tiap mau nulis nama, nomor hp dan RT. Ada ratusan nama yang harus mereka catat dengan tulis tangan.

Saya sudah tau alur vaksinasi yang baik dan benar itu seperti apa. Nyatanya Kelurahan Pela Mampang ini sangat rumit sekali mengatur pendaftaran. Apa dari pihak kelurahan tidak memfasilitasi laptop untuk pendaftaran warga?


Sekarang ini semua serba online loh. Serba canggih dan gak pake tuh tulis tangan segala. Kenapa tidak dibuat pendaftaran by system saja agar tidak terjadi kerumunan.

Saking ricuhnya akhirnya banyak warga yang marah-marah kepada petugas yang kerjanya mengomel kepada warga "TOLONG JANGAN BUAT KERUMUNAN, NANTI KALIAN JUGA AKAN DIDATA". 

Akhirnya warga pun murka karena pada prosesnya tidak ada yang mengatur alur antrian para warga untuk pendaftaran vaksin.

Akhirnya petugas yang tadinya terlihat santai-santai, berangsur mulai membantu antrian untuk kelurahan Pela Mampang dan berakhir tertib kembali.


Setelah antrian mulai tertib kembali dan satu persatu sudah mulai didata. Akhirnya kami mendapat informasi bagi nomor antrian di atas 160 diperbolehkan pulang terlebih dahulu dan kembali lagi jam 1 siang karena akan ada jeda selama 2 jam untuk sholat jumat.

Berhubung nomor antrian saya di bawah 160. Jadi kami menuju meja kedua yaitu screening.


SCREENING

Belum juga ke meja selanjutnya sudah dihadapkan kembali oleh antrian untuk di screening.

Di meja kedua ini kami akan di cek tensi darah, gula darah dan riwayat kesehatan yang kami derita selama ini.

Bagi yang sedang batuk, pilek atau demam. Jangan pernah melakukan Vaksin AstraZeneca karena akan sangat berbahaya menyerang tubuh kalian.

Apalagi sebelum vaksin ada baiknya sarapan terlebih dahulu. Karena baru saja ada yang pingsan akibat belum sarapan tapi sudah di vaksin.

Entah pingsan karena efek obatnya bekerja atau sebenarnya memang sudah pusing dan pandangan kabur sedari awal. Akhirnya berujung orang tersebut dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Sudah lebih dari setengah jam penantian dipanggil untuk di screening. Ternyata ada informasi ulang kalau antrian dari PM145 bisa kembali lagi pada pukul 1 siang.

Walhasil peserta vaksin pun banyak yang kecewa karena informasi yang diterima selalu berubah- ubah.

Kami pun keluar sembari cari makan siang dan menunggu jam 1 siang untuk antri vaksin kembali.

***

Akhirnya cepat sekali waktu berlalu dan sebentar lagi jam 1 siang. Kami pun langsung menuju TKP untuk vaksinasi.

Baru juga duduk di tempat antrian. Kami sudah diperbolehkan masuk untuk menunggu antrian selanjutnya. Tidak pakai lama, nomor antrian saya pun akhirnya dipanggil juga.

Saat pemeriksaan tensi darah saya di cek dan bagian jari pun ditusuk untuk diambil darahnya agar dapat di cek gula darahnya. Ternyata hasil tensi darah normal tapi gula darah saya tinggi juga.

Entah normalnya gula darah berapa untuk vaksinasi. Tapi gula darah saya di angka 173 saja masih tetap lolos untuk melakukan vaksinasi. Mungkin pengecheckan dilakukan setelah makan siang yah. Jadi gula darahnya tinggi deh.


VAKSINASI

Selanjutnya saya pun diarahkan ke meja khusus vaksinasi. Sudah ada 6 meja yang tersedia untuk melakukan vaksinasi dan ada satu meja yang ditutupi oleh bilik. Sepertinya untuk wanita yang mengenakan hijab agar proses vaksin jauh lebih mudah.

Pakailah pakaian yang mudah agar saat lengan bagian kiri disuntik bisa memudahkan nakes saat pelaksanaan vaksin.


Setelah vaksinasi astrazeneca, nakes memberikan selebaran kertas yang berisikan panduan kepada para peserta vaksin agar tidak terlalu khawatir dengan efek yang akan dirasakan beberapa jam kemudian.

Memang untuk banyak keluhan yang dirasakan, berbeda dengan vaksin sinovac yang notabene tidak ada efek samping apapun. Bahkan rasanya pun tidak ada apa - apa. kaya disuntik biasa saja. Sedangkan vaksin astrazeneca akan timbul efek samping yang berbeda di tiap orang.


EFEK SAMPING VAKSIN ASTRAZENECA

Gak disangka, ternyata vaksin astrazeneca ini berbeda dari vaksin lainnya. Saya langsung merasakan linu dan tangan kebas sesaat setelah disuntikan oleh nakes.

Saya pikir hanya sementara saja rasa linunya ada. Ternyata masih tetap terasa saat observasi dilakukan selama 15 menit. Seharusnya observasi itu selama 30 menit, akan tetapi untuk menghindari kerumunan. Jadilah hanya dikenakan waktu 15 menit saja.

Selama menunggu, saya hanya merasa linu dan nyeri saja pada bagian lengan kiri. Selebihnya tidak merasakan apapun. Akhirnya nama saya dipanggil dan diberikan kartu tanda vaksin oleh tim nakes. Saya pun diperbolehkan pulang.


Ternyata tebakan saya akan terasa efek sampingnya setelah 6 jam kemudian benar adanya. Tepat pada pukul 8PM setelah menyusui anak saya, badan saya terasa seperti ditusuk-tusuk dan mulai merasakan panas disekujur tubuh. Setelah di cek suhu tubuh sudah di angka 37.5 derajat. Menurut saya masih di angka yang aman.

Tak disangka dalam waktu 30 menit kemudian, sekujur tubuh terasa begitu hangat. Penasaran dengan suhu tubuh saya, ternyata saat diperiksa dengan thermometer sudah di angka 38.3 derajat celcius. Demam terasa begitu cepat sekali. Akhirnya saya pun minum paracetamol dan mulai berisitirahat.

Akhirnya saya pun terbangun karena merasa semakin linu, nyeri otot, pegal-pegal, badan terasa di tusuk-tusuk dan semakin menggigil tepat pukul 11PM. Ternyata saat suhu tubuh saya cek dengan menggunakan thermometer sudah di angka 38.8 derajat celcius.

Anak saya masih tetap di kasur yang sama dengan saya dan suami. Beruntungnya suami saya hanya merasa menggigil dan tidak demam. 

Walhasil saya menjauhi anak saya karena takut tertular. Entahlah demamnya akan tertular atau tidak. Setidaknya saya mencegah saja agar anak saya tetap aman.

Badan terasa gak enak, pusing semakin terasa dan bikin saya susah tertidur pulas karena masih merasa menggigil. Segitu tidak pakai AC ataupun kipas angin. Sekujur tubuh terasa begitu linu. 

Akhirnya untuk kedua kalinya minum paracetamol 500mg, kondisi tubuh saya berangsur pulih. Tepat pukul 9AM suhu tubuh saya kembali normal menjadi 36.5 derajat.

Alhamdulillah kondisi badan mulai membaik. Tapi setelah beberapa jam kemudian, tepat pukul 1PM suhu tubuh saya kembali naik menjadi 38.5 derajat, badan tidak terasa menggigil tapi terasa semakin hangat. Akhirnya saya pun mengganti merk obat paracetamol dengan sanmol. Selang beberapa jam kemudian kondisi saya menjadi 38.1 derajat celcius.

Berhubung saya gemas dengan keadaan yang seharian membuat tubuh lemas dan demam naik turun. Akhirnya saya menggunakan cara yang sering saya lakukan kepada anak saya kalau lagi demam. SAYA MANDI DENGAN AIR HANGAT. Yap!! saya pun menerapkan hal itu dengan diri saya sendiri. Ternyata AMPUH!!!

Setelah mandi dengan air hangat kondisi tubuh saya semakin rileks dan saat saya cek suhu tubuh berangsur pulih menjadi 36.5 derajat celcius. Sampai malam pun saya tunggu, takut demam lagi. Ternyata saya tidak demam sama sekali.

Demam yang saya rasakan setelah vaksin astrazeneca dari pukul 8PM (18 Juni 2021) - 4PM (19 Juni 2021). Jadi kesimpulannya, setelah vaksin saya demam seharian. Saya termasuk beruntung karena hanya seharian saja mersa demam. Ada beberapa orang yang demamnya sampai 2 - 3 hari. 

Buat kalian yang mau vaksin astrazeneca, kalau emang bikin demam. Cobain aja deh mandi dengan air hangat. Apalagi kalau airnya dicampur dengan minyak kayu putih. Mungkin bisa terasa seperti menggunakan aromatherapy dan jauh lebih rileks.

Jangan takut untuk vaksin covid-19 yaaaa. Setidaknya kalau pun amit-amit sampai positif, gejala yang kita rasakan tidak terlalu parah. 

Yuk teman-teman jangan takut untuk vaksin covid-19 agar kita bisa menghambat penularan covid-19. Apalagi buat kamu yang punya baby atau balita di rumah. Jangan sampai karena kelalaian kita, anak jadi kena dampaknya.

Cheers,
25 Juni 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.