Rabu, 31 Mei 2017

Pulau Lahe | Pulaunya asik buat leha-leha


Siang terasa seperti sore, langit terlihat mendung dengan awan yang menggumpal semakin gelap. Sepertinya akan turun hujan karena angin pun terasa begitu kencang. 

Senja pun sudah pasti tidak akan muncul karena keadaan langit yang sudah tidak bersahabat. Yap begitulah yang namanya perjalanan, selalu ada hal yang tak terduga didalamnya. 

Tapi itulah bumbu tiap perjalanan agar tidak monoton sehingga membuat para pejalan semakin ketagihan tiap datang ke destinasi baru.

Baca : Sengkang si manusia laut yang hidup di Torosiaje, Kampung Suku Bajo





Speedboat sudah siap di bibir pantai untuk membawa kami rombongan kamadig mengunjungi sebuah pulau yang masih belum terjamah. 

Bahkan pengunjung yang datang pun hanya penduduk sekitar saja yang mendatangi pulau dengan menggunakan perahu pribadi. Untuk biaya speedboat pulang pergi Rp.500.000 bisa muat sekitar 15 orang dengan satu mesin.



Pulau yang tak begitu luas dengan jarak dari Pantai Pohon Cinta sekitar 3.6 kilometer, waktu tempuh sekitar 25 menit dengan keadaan ombak yang juga tidak bersahabat karena kencangnya angin sehingga untuk menuju pulau terasa lebih lama dari biasanya, mau tau pulau apa? 

ini diaaaaa PULAU LAHE. Pulau nan cantik mempesona berpasir putih yang begitu lembut.


Pasir putih Pulau Lahe

Pulau Lahe ini memiliki keunikan tersendiri, selain pasirnya yang putih dan lembut akan tetapi bagian tengah pulaunya terdapat pohon cemara. 

Memang pulau ini paling asik buat leha-leha sejenak sembari pasang tenda di Pulau Lahe. Tapi apa daya, kedatangan kami kemari tidak untuk kemping di pinggir pantai melainkan menunggu senja yang kemugkinannya sangat tipis akan muncul sore itu.



Akhirnya dari pada berharap kedatangan senja lebih baik bermain di bibir pantai. Pulau Lahe ini memang agak sedikit kotor karena banyak ranting pohon yang berserakan karena terbawa ombak dari laut, Sampah pun sedikitnya terlihat menghiasi Pulau Lahe yang begitu indah. 

Sangat disayangkan sekali dengan kondisi yang agak kurang terawat, Pulau Lahe jadi tidak maksimal loh cantiknya ;)



Kami asik bermain di pantai, ada yang bermain air di bibir pantai, ada yang sedang berlari-lari hanya karena tidak mau tertinggal foto bersama, ada juga yang mencari ikan dan terakhir pastinya berfoto ria. 

Banyak aktivitas yang bisa dilakukan selama di pantai. Untuk kalian pun yang mau cari spot kece untuk foto di instagram. 

Pulau lahe adalah pilihan tepat untuk kalian yang suka hunting foto. karena tak hanya bagian pinggir pantainya saja yang indah melainkan bagian tengah Pulau Lahe pun tak kalah indahnya dengan berjajarnya pohon cemara disertai ranting coklat yang berguguran dibawah pohon cemara yang akan memberikan kesan dramatis dari tiap angle yang kalian dapatkan disana.



Memang pulau ini sangat disarankan bagi yang ingin menghilangkan kepenatan sejenak karena tenangnya air laut dengan semilir angin yang terasa begitu segar dengan pemandangan sekeliling yang semakin gelap. 

Walaupun begitu kami tetap melanjutkan aktivitas seperti biasanya, kami tak mengeluhkan langit yang semakin gelap. Tapi agak sedih dikit sih karena senja tak kunjung tiba. Walhasil cari bintang laut aja selama di Pulau Lahe. 
Pencari bintang laut, Jepret!! Pic by Ariefpokto

Di pulau ini memang asik buat bersantai atau sekedar menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Pulau Lahe banyak sekali beragam bintang laut. 

Saya dan Kak Tracy sibuk mencari bintang laut untuk di foto. Saking banyaknya bintang laut bertebaran dimana-mana, jadi saya semakin takut untuk berjalan di bibir pantai karena takut tidak sengaja terinjak. 

Bermain dengan bintang laut ini sangat mengasyikkan karena kondisi bintang laut yang masih didalam air saya simpan di sela jari lalu bintang laut pun berubah posisi dengan mengikuti lingkaran dari tiap sela jari saya. Menggemaaaassskaaannnn!!!!







Saat sedang asik bermain di bibir pantai, salah satu teman kami ada yang terkena bulu babi. Ternyata proses melumpuhkan bulu babi yang sudah masuk kedalam tubuh itu gampang-gampang susah yah. 

Caranya dengan menyiramkan air seni kebagian yang terkena bulu babi lalu di asapi dengan batok kelapa sembari di pukul-pukul pakai batu atau kayu pada sisi bagian yang terkena bulu babi. 


Memang bulu babi ini harus dengan cepat dilumpuhkan karena akan sangat berbahaya jika racunnya sudah menjalar kedalam tubuh. 

Padahal yah bentukan bulu babi itu menggemaskan loh. Kelihatannya seperti bola yang ada duri panjangnya. 

Buat teman-teman yang mengalami terkena bulu babi jangan dulu panik yah karena cara tradisional yang saya jabarkan sebelumnya lebih ampuh. 


Ingat disiram air seni terlebih dahulu baru dipukul-pukul tapi pukulnya pakai perasaan jangan pake cinta #aheeyyy


Kang Aip lagi nahan sakit 
Disamping teman yang sedang melakukan cara tradisional melumpuhkan duri bulu babi, Bena malah asik bakar ikan segar hasil tangkapan om abi. 

Entah nama ikannya apa tapi yang pasti dagingnya itu enak bangeeeetttt. Saya makan ikan itu pun dipaksa Bena untuk mencicipi daging ikan yang begitu segar. 

Awalnya saya menolak karena ikan tersebut tidak ada bumbunya, pasti rasanya hambar. 

Ternyata saya salah sodara-sodaraaa...Ikannya enak bangeeetttttt. Asli bikin ketagihan makan tuh ikan. 

Rasanya pengen nyari ikan pake tombak terus bakar ikan lagi. Tapi sayang, saya juga sadar diri sih. Mana bisa sih cari ikan dengan pakai tombak kalau tidak berpengalaman #sigh 


Bakar ikan samping kaki -__-"

Mohon abaikan kaki yang ada didekat ikan, itu semua hanya rekayasa belaka. Karena setelah bena datang langsung ambil alih ikan tersebut untuk dibakar di tempat yang berbeda dari teman saya kang aip yang sedang menahan sakit akibat bulu babi. 

Ikan yang dibakar tanpa sentuhan bumbu sedikitpun terasa begitu lezat, Saya tak menyangka kalau ikan tanpa bumbu pun bisa selezat ini. 


Duduk jongkok #jaganditiru
Cuma kita bertiga yang makan ikan

Sehabis mencicipi ikan lezat kami masih tetap menunggu kedatangan senja yang juga belum terlihat. Sampai ada beberapa teman kami yang mengeliling Pulau Lahe. 

Memang Pulau Lahe ini tidak terlalu besar dan masih bisa dikelilingi oleh siapapun yang berkunjung. Sebenarnya banyak spot yang dapat diperoleh kalau tidak malas berjalan kaki dan ternyata benar saja, Senja pun telah terlihat meskipun hanya biasan orange saja yang terlihat.

Pic by Bang Surya

Walaupun saya tidak melihat langsung biasan senja tapi setidaknya saya bisa melihat hasil jepretan bang surya yang telah mengeliling Pulau Lahe untuk mendapatkan spot foto yang kece. 

Aaahhh tau gitu saya ikut keliling juga sama Bang Surya.

Selama perjalanan saya di Kabupaten Pohuwato dibuat kesal karena melihat mayoritas penduduk sana memiliki mata bulat besar, berbulu mata lentik dan alis matanya pun tebal sehingga tak perlu lagi diwarnai dengan pensil alis. 

Pria ataupun wanita mayoritas memiliki mata yang begitu indah. Tapi tak apalah, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi gak boleh iri sama kelebihan orang lain ( -___-")



Hari sudah gelap saatnya kami pulang dengan menggunakan speedboat karena akan sangat berbahaya jika terlalu malam pulangnya. 

Pemandangan saya saat akan menaiki speedboat yaitu ada yang membakar ranting pohon di pesisir pantai. Mungkin untuk membersihkan Pulau lahe agar ranting pohon tak berserakan di pesisir pantai. Buat kalian yang ingin melepas penat sejenak, Pulau Lahe adalah pilihanmu yang paling tepat!!!




#pohuwatogoesdigital
Dian Juarsa
31 May 2017

2 komentar:

  1. astaga seru bangettt.. itu pasirnya bikin mupeng pengen tak bawa pulang... putih banget.... aku dah pernah bawa sekantong pasir di pulau pahawang.. wkwkwk...

    btw itu kapal kalo 15 orang per orang jadi 33ribuan. ah... emang kudu ramean biar hemat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha segitu niatnya yah mau bawa pasirnya segala. Gak sekalian bawa karung biar banyak bawa pasirnya. Hahahahaa piiissss :p

      Iya emang paling enak kalo rame2 jadi lebih murah biayanya

      Hapus

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.