Kamis, 15 Desember 2016

Rumah Hobbit yang selalu menjadi incaran pengunjung

Banyak pengunjung yang mencari Rumah Hobbit untuk sekedar berfoto saja agar dapat diposting diberbagai social media lainnya, apalagi bagi para instagramable. Waaahhhh udah pasti deh Rumah Hobbit menjadi inceran utama mereka. 

Tidak lain, Rumah Hobbit dikenal karena film the lord of the rings yang lokasi syutingnya berada di Selandia Baru. Ditambah lagi Rumah Hobbit juga memiliki keunikan sendiri. Kalau di film, Rumah Hobbits ini adalah rumah kaum Hobbits yang berupa lubang-lubang ditanah yang terlihat begitu nyaman dan hangat layaknya seperti rumah manusia.

Rumah Hobbit pun selalu ramai dari pengunjung kaena keunikannya. Bahkan pengunjung juga rela antri lama demi bisa berfoto di Rumah Hobbit. Tapi saya dan teman-teman lainnya memang selalu beruntung saat itu. Kami tak perlu antri untuk bisa berfoto di rumah Hobbit. Inget yah buat kalian para pengunjung, kalau mau berfoto jangan terlalu lama, gantian sama yang lainnya. Kasian kan mereka juga ingin berfoto di tempat yang sama.

Rumah Hobbit versi pertama masuk dari Farmhouse
Kami menolak lupa sudah tua, Makanya gaya kami masih kekinian :p

Kalau ini Rumah Hobbit versi lain. Dalemnya sih terlihat seperti gudang

Cici pun entah sedang memandangi apa didalam sana

Rumah Hobbit versi kedua lebih besar dari sebelumnya, ditambah lagi dengan nuansa seperti di Selandia Baru. memang sanagta unik untuk bisa berfoto disini. Tidak heran sih saya kalau Rumah Hobbit masih saja menjadi incaran para pengunjung mau dari yang masih kecil bahkan sampai orang dewasa sekalipun tidak ingin melewatkan Rumah Hobbit ini untuk dijadikan background yang unik saat berfoto disini. Sendiri, Berkelompok ataupun berdua tak jadi masalah untuk bisa berfoto di depan Rumah Hobbit.

Rumah Hobbit

Rumah Hobbit dari samping


Setelah keliling Farmhouse Lembang kamipun langsung cari makan tapi bukan makan di dalam Farmhouse Lembang yah, melainkan kami cari makan diluar karena ingin cari tempat yang tidak begitu ramai. Pusing gak sih kalau tiap jalan harus beradu tangan akibat sempitnya jalan yang kami gunakan selama disana saking ramenya. 

Makanya harus hati-hati buat para orang tua kalau bawa anak yah. Terus jaga anak kalian agar tidak terpisah. karena selama saya disana tidak ada security yang berkeliaran di area Farmhouse Lembang.

Macet memang selalu menjadi langganan nya Bandung kalau weekend sama seperti jakarta yang tak pernah lepas ari kata macet. Perjalanan kami menuju Villa pun melewati jalan yang sangat rusak dan kecil sekali. Jadi alau mobil kami berpapasan dengan mobil lainnya didepan kami sangat diharuskan memperlambat kecepatan mobil. 

Akhirnya kami melihat tempat makan yang cukup unik yaitu Warung Taru yang meneydiakan makanan khas Indonesia yang jawa barat banget deh. hihihi..

Krucils and Bodyguardnya hahaha...

Di Warung Taru juga ada yang berjualan pakaian dan pajangan

Kami sangat menikmati makan di Warung Taru karena angin yang sepoi-sepoi membuat kami kedinginan dan harus mengenakan jaket. Hahahhaa...Tapi memang Warung Taru itu bisa bikin kita betah berlama-lama disana. Apalagi mereka juga menyediakan berbagai macam cemilan seperti gorengan ditambah lagi minum teh hangat memang sangat cocok untuk hidangan makanan disana. 

Beruntungnya saat kami makan disana, Warung taru sedang tak begitu ramai. Setelah kami selesai makan masih harus melanjutkan perjalanan yang macetnya bisa gerak sedikit demi sedikit. Tak apalah yang penting kami bisa sampai di Resort dago Pakar. Karena disana teman-teman kami sudah menunggu kedatangan kami. 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.