Selasa, 03 Oktober 2017

Budget cuma GOCENG bisa menikmati pesona indahnya Kelingking Beach


Pagi yang cerah...Burung berkicau, ayam berkokok dan gemuruh deru ombak yang berkejaran ke pesisir pantai. Seakan membuat mood di pagi hari terasa menyenangkan. Sarapan kami ditemani hangatnya sinar matahari pagi dengan pemandangan perumahan desa beserta aktivitas mereka dengan garis pantai yang berwarna biru membuat mata kami seakan dimanjakan oleh pemandangan yang ada didepan mata. 

Rencana kami yang awalnya akan ke Kelingking Beach jam 7 pagi akhirnya ngaret karena suasana seperti inilah yang jarang kami dapatkan di Jakarta. Kami sangat menikmati nuansa pagi di Kabeh Garden Jati Villa dimana teriknya matahari pagi yang begitu hangat.

Kami sudah merapikan barang bawaan kami karena tidak memungkinkan kalau sampai harus kembali lagi ke penginapan hanya untuk mengambil barang bawaan kami. Walhasil barang kami dititipkan ke receptionist penginapan dimana pada saat sore hari barang kami akan diantar ke Pelabuhan Toyapakeh. Jadwal keberangkatan kami untuk menuju Pelabuhan Sanur yaitu pada pukul 15.30 PM dengan menggunakan Speedboat Angel's Billabong Rp. 100.000/orang. Beruntungnya kami menginap di penginapan yang menyediakan fasilitas antar jemput tamu. Jadi walaupun yang mereka antarkan bukan tamu melainkan barang bawaan kami, Semuanya tidak jadi masalah.
***

Pukul 08.35 AM Kami sudah siap untuk melakukan perjalanan menuju Kelingking Beach dan Angel's Billabong. Semoga dalam waktu yang sangat singkat, kami bisa menyambangi kedua tempat dengan waktu perkiraan yang telah kami tentukan. karena waktu yang kami miliki hingga sore hari hanya 6 jam saja. Agak percaya diri sih kami, karena kan dalam waktu 6 jam seharusnya bisa keburu untuk kedua tempat tersebut.

Melewati jalan yang berlawanan dari Atuh Beach, jalan yang kami tempuh sangatlah mulus dan tidak ada hambatan sedikitpun. Perjalanan kami selalu memiliki keindahan yang tiada hentinya. Pohon berjajar begitu rindangnya disertai lautan biru yang terus ditemani gulungan ombak yang membuat suara deburan ombak bagaikan musik yang menemani perjalanan kami.

Belum juga berapa ratus meter kami berjalan ada anjing yang berlari kearah depan kami membuat kami shock dan saya pun dengan cepat menggenggam rem motor agar tidak menabrak anjing yang loncat seketika ketengah jalan. Degdegan campur kaget membuat saya tak dapat bersuara sedikit pun. Gak mungkin saya marah-marah gak jelas karena perbuatan anjing tersebut. Lagipula memang hal yang lumrah kalau di Nusa Penida ini seringkali anjing berlalu lalang dengan santainya ketengah jalan.

Melanjutkan perjalanan kembali dengan kecepatan 40km/jam tanpa jeda sedikitpun karena memang jalanan sangat sepi dan sesekali kami berpapasan dengan mobil. Tapi yang lebih mengerikan yaitu saat berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan karena saat mobil melintas mereka tidak akan mengurangi kecepatan bahkan sebaliknya sehingga membuat saya harus berhenti sejenak karena mobil selalu mengambil space jalan kami. Padahal setiap berpapasan dengan mobil, saya selalu sengaja minggir sekali. Saking kencangnya mobil itu, angin yang berhembus terasa sangat kencang sekali.

"Cucur sekarang kalo papasan sama mobil kita ngalah mulu aja deh"
"Iya mau gak mau, barbar banget supir disini yah"
"Iya, gw ngeri aja cuurrr"
"Sama gw juga ngeri"

Yaaahhh begitulah percakapan kami selama diperjalanan saat berkali-kali papasan dengan mobil dari lawan arah. Perjalanan kami memang hanya mengikui jalan saja tapi saat kami menemukan pertigaan jalan ditambah lagi sinyal GPS kami hilang. kami pun kebingungan. Jalan lurus terus kearah kantor polisi sangat jelek sekali tapi kami tidak yakin kalau menuju Kelingking Beach kearah sana sedangkan jika kami ambil kearah kanan jalan yang kami tuju masih sangat mulus sekali. Karena kami tidak yakin, kami pun menjawab sapaan dari 2 orang bapak yang baru saja keluar dari kantor polisi.

"Mau kemana dek?"
"Pak kita mau ke Kelingking Beach, lewat mana ya?"
"Oohh lewat sini aja yah nanti ikutin jalan saja"
"Baik pak terima kasih"

Akhirnya kami diberikan petunjuk bahwa kami harus kearah kanan dimana jalanannya masih sangat mulus. Pemandangan kami selama dijalan hanyalah rumah-rumah warga dengan pohon yang sangat rindang. Saking rindangnya, udara pun terasa begitu sejuk. namun tak lama kemudian kami harus dihadapi kembali dengan pertigaan. kalau lurus saja ke arah Klungkung, kalau belok kanan menanjak keatas kearah Bunga Mekar. Kami mulai kembali melihat sinyal handphone yang naik turun. beruntungnya kami bisa mendapatkan sinyal walaupun mati nyala. Ternyata kami harus ke arah yang menunjukkan jalan ke Bunga Mekar. Darisana lah perjalanan kami mulai terlihat bergelombang karena banyaknya bebatuan dan jalan berlubang. 

Namun tak lama kami mengalami jalan yang rusak hingga akhirnya kami menemukan kembali jalan yang mulus dengan tanjakan dilengkapi penunjuk arah belok kanan ke arah Angels Billabong dan ke kiri ke arah Kelingking Beach. Kami memilih untuk belok kiri terlebih dahulu karena memang saat akan ke Kelingking Beach kami tidak berencana untuk menuruni puluhan anak tangga melainkan hanya berfoto sesaat saja selama disana. 

Lubang yang kami lewati tidak terlalu banyak dan jalanan pun masih terbilang aman. Tak ada penunjuk arah lagi ditambah banyak sekali ilalang yang menghalangi perjalanan kami. bahkan saat ada tanjakan kami sempat shock!!! Ada Sapi berwarna coklat berhenti ditengah jalan melihat kami dan kami pun berhenti dadakan karena kaget dengan keberadaan sapi yang melotot ke arah kami karena kaget. Kami berdua sempat melongo dan saya pun sempat menahan napas karena takut sapinya mengamuk. Kita tidak melanjutkan perjalanan, sama-sama terkesima dengan keberadaan kami masing-masing.

"Tar ya Je, nunggu ni sapi lewat dulu"
"Iya currr"
"Kok dia malah bengong ya, gw takut nih sapi ngamuk kearah kita Je"
"Gak cuurr, kayanya gak deh"

Kami pun bisik-bisik agar sapi tidak kaget dengan respon kita jika membuat sapi merasa terganggu. Entah berapa lami kami saling pandang akhirnya sapi itu pun mengalah dan melengos pergi ke semak-semak. Alhamdulillaaaaahhhhhh kami berdua selamat dari amukan sapi coklat yang kaget dengan kedatangan kami. Pantas saja selama dijalan banyak sekali ranjau sapi. Hati-hati ya guys kalau jalan menuju Kelingking beach. Walaupun jalanananya sepi, belum tentu tidak ada yang melintas ke tengah jalan. Tetap Waspada!!!

Tak lama diperjalanan kami melihat bapak setengah baya sedang memegang kertas ditanganya. Kami pun langsung belok kanan karena yakin disana lah Kelingking beach berada. Benar saja, kami sampai ditujuan. Sudah banyak mobil dan motor yang telah parkir. Tanpa pikir panjang kami langsung cari spot yang kece untuk mengabadikan moment dimana Kelingking Beach ini memang sangat indah dari ketinggian.
Kelingking beach dari ketinggian
Pohon Tandus yang jadi incaran para pengunjung
Tidak ada biaya retribusi disini, kami hanya membayar parkir motor saja Rp. 5.000. Tempat parkir pun cukup luas. Kami tak perlu bingung mencari parkiran. Motor dan mobil sudah terjajar rapi dan sedikit padat. Banyak sekali pengunjung yang telah berdatangan sedari pagi. Sebelum kami menuju pemandangan yang luar biasa dari ketinggian. kami sempat berfoto di salah satu pohon tandus yang setiap tahunnya terus berubah. Pohon tandus ini memang selalu dijadikan spot wajib bagi siapapun yang datang kemari. Naik keatas dengan menggunakan tangga yang telah disediakan memang dibutuhkna nyali yang besar. tidak semua orang berani naik diatas pohon yang menurut saya tidak terlalu tinggi. Untuk menaiki Pohon Tandus ini pun juga tidak dikenakan biaya sepeser pun tapi ada satu bale dimana kita bisa berfoto dari atas tanpa gangguan dari pengunjung lainnya dengan biaya Rp. 5.000.

Spot foto bagi para pengunjung yang dibatasi kayu


Karena diburu oleh waktu yang membuat kami tak bisa terlalu lama bersantai disini, kami pun mengakhiri kunjungan sesaat. Tak sampai sejam kami menghabiskan waktu disini. Waktu terasa begitu cepat, kami pun harus bergegas untuk dapat menuju ke Angels Billabong karena posisinya masih sangat jauh untuk dapat menuju kesana. Bermodalkan GPS yang kadang sinyalnya naik turun tak membuat kami mengurungkan niat perjalanan kami untuk menuju kesana. Kami berdua tetap dengan rencana awal walaupun masih punya waktu hingga 3 jam kedepan. kami gunakan waktu yang tersedia sebaik mungkin agar tujuan awal kami bisa terealisasikan. Sebenarnya ke Kelingking Beach tuh asik banget karena hanya bayar parkir aja dan tidak ada biaya tiket masuk. Sayangnya saya tidak sempat untuk dapat turun kebawah yang diharuskan menuruni beberapa anak tangga. Doakan saya semoga berjodoh dengan Kelingking beach tahun depan. Amiiiinnnn..

Naaahhh jangan ragu untuk datang ke Kelingking beach karena hanya merogoh kocek Rp. 5.000 saja kami bisa menikmati keindahan kelingking beach dari ketinggian. Untuk biaya bensin kan cuma Rp. 20.000 dan itu pun sudah full kami isi kemarin. Muraaahhhh yaaaaa...



Cheers,

Dian Juarsa
3 Oct 2017

4 komentar:

  1. Lah iya ini murah amat cocok untuk rakyat kismin sepertiku.
    ya tapi ongkos pesawatnya mahal wakakak.
    Tapi bolehlah dicoba kalo aku kesini :)
    makasih tipsnya loh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha kalo tiket pesawat mah kan bisa dibeli dari bulan2 sebelumnya. Ya gaaakkk? Nah tapi umtuk biaya wisatanya kan lumayan murah cuma bayar parkir aja goceng

      Hapus
  2. Hohoho lumayan mendebarkan juga ya perjalanan ke Kelingking. Tapi hasilnya memuaskan ya bisa liat pemandangan seindah itu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa iyaaa sangat mendebarkan. Kalah ketemu gebetan juga. Sekalinya ketemu sama sapi ato anjing yg pada nyebrang jalan. Tapi kalo ke kelingking lebih asik turun kebawahnya. Sayangnya waktu gak memungkinkan #hiks

      Hapus

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.