Senin, 04 Maret 2019

Rumah Sakit Kanker Dharmais kini tersedia Bangsal Remaja


Dalam rangka Peresmian Ruang Rawat Inap Remaja, Prudential bekerjasama dengan YOAI (Yayasan Onkologi Anak Indonesia) yang dimana peresmian ini merupakan salah satu perwujudan dari fokus perusahaan, yaitu "We Do Good" yang dituangkan dalam program Community Investment Prudential Indonesia dibawah pilar Kesehatan dan Keselamatan (Health and Safety).

Peresmian ini berlangsung di Auditorium Rumah Sakit Kanker Dharmais pada hari Rabu, 27 February 2019 yang turut mengundang para remaja agar peduli akan kanker dan dihadiri oleh 50 survivor kanker dari berbagai wilayah.

Peresmian renovasi bangsal khusus remaja pada hari ini merupakan kelanjutan komitmen Prudential Indonesia. Pada 2018, Prudential Indonesia bekerja sama dengan YOAI menyerahkan dana sebesar Rp. 4,5 miliar dari dana perusahaan untuk setiap pembelian polis PRUSyariah di 2017 dalam rangka sepuluh tahun kehadiran Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia untuk renovasi bangsal di Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Tamu yang hadir di Auditorium

YOAI (Yayasan Onkologi Anak Indonesia) didirikan pada tanggal 24 Mei 1993 oleh beberapa orang tua sebagai ungkapan rasa syukur karena salah satu putra/putrinya yang pernah menderita kanker telah berhasil disembuhkan, dibantu simpatisan, relawan, psikolog dan dokter.

Ibu Rahmi Adi Putra Tahir selaku Ketua Umum YOAI menyampaikan bahwa akan terus berkomitmen untuk menyediakan informasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker dan mengedukasi para orang tua tentang kanker pada anak. 

Harapannya yang disampaikan oleh Ketua Umum YOAI adalah dapat semakin berkontribusi dalam menyediakan fasilitas perawatan yang lebih baik untuk anak-anak dan remaja penderita kanker di masa depan. 

Prudential Indonesia telah berkolaborasi dengan YOAI sejak tahun 2003 yang memiliki komitmen untuk membantu para penderita kanker agar bisa mendapatkan bantuan pengobatan dan perawatan di bangsal yang memadai di rumah sakit.

Remaja yang peduli kanker
Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M ( K )
Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M ( K ) turut hadir dalam peresmian ruang rawat inap remaja dan diberi sambutan meriah dari para remaja yang hadir di auditorium. Saat berada di podium ada pertanyaan yang membuat para remaja terdiam dan tak menjawab. 

"Siapa yang disini sudah merokok, angkat tangan".

Sontak seluruh tamu yang ada di auditorium tertawa karena tak ada satu pun remaja yang merespon. Mungkin karena takut atau malu. Bahkan sempat diiming-imingi dengan sepeda sebagai bahan candaan agar suasana semakin hangat.

Ibu Menteri Kesehatan memberikan nasihat kepada remaja agar sadar akan kesehatan. Tak hanya itu saja, mengonsumsi makanan sehat dan menjaga pola hidup yang seimbang serta peka akan kondisi kesehatan tentu memberikan manfaat yang positif bagi kesehatan.

Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M ( K ) pun mengatakan akan sangat mendukung setiap inisiatif yang memfasilitasi pengobatan kanker terutama untuk anak-anak dan remaja. Pasien kanker anak-anak dan remaja perlu dukungan yang luar biasa dalam menjalani pengobatan agar bisa cepat sembuh.

Direktur Utama RSKD Prof. dr. H. Abdul Kadir, PhD., Sp. THT KL ( K ), MARS
Direktur Utama RSKD Prof. dr. H. Abdul Kadir, PhD., Sp. THT KL ( K ), MARS pun menuturkan bahwa peresmian bangsal remaja ini juga merupakan acara puncak dari peringatan World Cancer Day di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Bangsal remaja ini memiliki berbagai fasilitas seperti Ruang Konsultasi, Psikiatri, Teen Lounge (ruang berkumpul pasien remaja) dan Multi-Media Corner.

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, Abdul Kadir menambahkan, selain memberikan kenyamanan bagi pasien remaja, rumah sakit juga menyediakan privasi tersendiri bagi pasien selama pasien menerima pengobatan dari tim medis.

Adanya ruang rawat inap itu diupayakan untuk menciptakan ruang rawat inap dengan fasilitas dan orang-orang yang terlatih khusus dalam memberikan asuhan keperawatan, menyediakan lingkungan terapi dan membantu pemulihan pasien.

DIRUT RSKD (Abdul Kadir), KETUA UMUM YOAI (Rahmi Adi Putra Tahir) & PRESDIR PRUDENTIAL (Jens Reisch)
Ibu Menteri Kesehatan beserta para remaja peduli kanker
Memang dalam pengobatan tidak ada perbedaan antara anak dan remaja seperti kemoterapi, akan tetapi pasien usia remaja membutuhkan privasi yang berbeda dengan anak-anak. Usia remaja memiliki kebutuhan yang kompleks, tim medis pun bisa langsung berkomunikasi tentang penyakit atau pengobatan yang akan dilakukan tanpa melalui orang tuanya.

Untuk usia anak-anak dari 0 tahun - 18 tahun, sedangkan Remaja dari 12 tahun - 18 tahun. Remaja memang termasuk dari bagian anak-anak. Akan tetapi Anak-anak tidak termasuk dari bagian Remaja. Maka dari itu, ruang rawat inap khusus remaja memang harus dipisahkan dengan anak-anak atau pun dewasa.

Para Remaja Survivor yang menanti kedatangan Ibu Menterei Kesehatan
Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), di Indonesia terdapat sekitar 4.100 kasus kanker anak-anak per tahun, sebagian besar merupakan Leukimia. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas) menunjukkan prevalensi kanker anak umur 0 - 14 tahun sebesar sekitar 16.291 kasus.

Sedangkan data dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa setiap tahunnya ada lebih dari 175 ribu anak di dunia didiagnosis mengidap kanker dan sekitar 90 ribu diantaranya meninggal dunia. Kurangnya deteksi dini membuat kanker lebih sulit disembuhkan.

Melalui kolaborasi YAOI, Prudential Indonesia juga telah mendonasikan mesin Apheresis yang dirancang untuk memisahkan sel-sel darah, baik untuk terapi pasien maupun transfusi darah.

Donasi ini ditujukan ke beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Kanker Dharmais di Jakarta, RSUD Dr. Soetomo di Surabaya, RSUP Sanglah di Denpasar, RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta, RS Universitas Hasanudin di Makassar dan Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung. Sebelumnya juga Prudential Indonesia turut memberikan bantuan untuk merenovasi bangsal anak-anak di RSKD.

Bangsal Remaja yang memiliki nama planet

Bangsal Remaja yang terdiri dari 6 tempat tidur

Lukisan tembok sepanjang lorong Bangsal anak dan Remaja
Saat room tour ke Bangsal Remaja melewati lorong yang begitu ceria dengan sepanjang jalan lukisan pantai dan ruang angkasa terlihat begitu menyenangkan. Rumah sakit yang biasanya terlintas dalam pikiran saya hanyalah warna monoton yang tak bervariasi menghiasi rumah sakit.

Lorong ini disulap menjadi tempat yang begitu menyenangkan. Sehingga pasien anak dan remaja pun dapat merasakan seperti berada di rumah. Perawat pun mengenakan pakaian berwarna salem yang membuat mereka terlihat tidak menakutkan saat akan merawat pasien.

Bangsal Remaja

Ruang rawat inap khusus remaja ini merupakan pertama di Indonesia. Berukuran 1.000 meter persegi dengan 42 tempat tidur dari 11 kamar. Jenis kamarpun dibagi menjadi 3 kelas, Mulai dari kelas 1 terdiri dari 2 kamar, Kelas 2 ada 4 kamar dan kelas 3 ada 5 kamar. 

Fasilitas ruang rawat inap itu dilengkapi dengan ruang untuk bersosialisasi dilengkapi dengan internet dan pedampingan psikolog serta ruang khusus loker untuk pasien dan pendampingnya. Ruang rawat inap ini juga di deasin unik, khas remaja untuk memberikan motivasi bagi penyembuhan mereka sehingga merasa nyaman.

Multi-Media Corner yang dilengkapi dengan 3 komputer

Teen Lounge
Teen Lounge yang memang di desain begitu menarik juga memiliki warna yang begitu cerah agar membuat remaja yang berkumpul merasa seperti berada di dunianya. Setiap sudut terdapat sofa untuk mereka berkumpul bersama. Ada pula ruangan dimana mereka dapat mengakses internet juga dapat bersantai.

Ada pula sofa untuk para remaja berkumpul

Ruang seperti inilah yang mengapa pasien Remaja wajib dipisahkan dengan anak-anak. Agar mereka dapat bersosialisasi dengan seumurannya. Beragam fasilitasnya pun sangat bermanfaat bagi pasien remaja. 

Semoga dengan adanya pemisahan ruangan antara anak-anak dan remaja dapat membuat psikolog remaja menjadi lebih positif dan keinginannya untuk sembuh pun semakin bertambah. Karena dengan pikiran positif maka secara berangsur-angsur akan cepat pulih.

Yuk Follow Instagramnya
Saat berkunjung kesana saya sempat berbincang dengan salah satu pasien yang masih berumur 3 tahun yang bernama Jovan. Adik kecil lucu ini begitu ceria, berlari kesana kemari menyambut setiap orang yang datang. Hanya sebuah senyuman mungil yang terukir  diwajahnya. Yah begitu ceria dan sangat bahagia.

Ibunya pun bercerita bahwa hari ini Jovan bisa pulang ke rumah setelah 2 miggu mengikuti proses Kemoterapi. Adik kecil ini memiliki semangat hidup yang begitu kuat. Tak terlihat diwajahnya lesu atau bersedih, sebuah tawa kecil yang begitu sumringah terus menghiasi wajahnya.

Awal mula disapa malu-malu, mengumpat dibalik kedua kaki ibunya. Sampai akhirnya rayuan saya pun terbalas pula dengan minta pelukan hangat dari Jovan tapi malah dapat kecupan dari Jovan. Hahahaha...Anak ini bisa saja membuat saya senang. Sampai suster pun bilang "Tau aja yah sama cewe cantik, mintanya di peluk kok malah dicium". Sontak pasien dan orang tua pasien yang sedang berkumpul pun ikut tertawa.

Di Rumah Sakit ini lah saya banyak belajar apa artinya perjuangan yag sesungguhnya. Saya pun tak pantas banyak mengeluh hanya karena sakit sedikit merengek, panas dikit mengeluh hingga apapun sering kali dikeluhkan. Lihatlah mereka yang terus berusaha dan berupaya akan kesembuhan. Semuanya memang butuh perjuangan. Semoga adik-adik bisa cepat pulih kembali.


Cheers,
4 Mar 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.