Selasa, 10 Juli 2018

Indonesia bangga menjadi tuan rumah ASIAN GAMES 2018


Asian Games sudah semakin dekat, pemerintah Indonesia sedang membenahi berbagai arena olahraga seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Renovasi arena Asian Games 2018 memang sudah ditargetkan selesai pada bulan Desember 2017. 

Renovasi itu sendiri dilakukan pada bagian Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), fasilitas pelatihan, stadion tenis dalam ruangan dan luar ruangan, stadion madya, lapangan softball, gedung basket dan lapangan baseball.

Antusiasme Asian Games semakin terasa. Apalagi kantor saya tepat berada di sebrang Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Perubahan dari penampakan stadion pun sangat terlihat lebih kece, apalagi saat di malam hari. Kerlap kerlip warna lampu yang terus berganti memberikan daya tarik tersendiri.


Indonesia kini mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan perhelatan akbar Asian Games  yang akan diikuti oleh 45 negara dengan jumlah cabang yang dipertandingkan adalah 40 cabang. Event Internasional ini pun akan diikuti oleh sekitar 15 ribu atlet dan 7 ribu official dari seluruh negara peserta.

Asian Games akan diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Beruntungnya, untuk opening ceremony dan closing ceremony akan berlangsung di Gelora Bung Karno - Jakarta.

Opening Ceremony berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2018 dengan harga sekitar Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000. Sedangkan Closing Ceremony berlangsung pada tanggal 2 September 2018 dengan harga sekitar Rp. 450.000 - Rp. 2.000.000.

Mari kita dukung Asian Games 2018 dengan cara menyaksikan lebih dekat para atlet beraksi dengan ketangkasan yang mereka miliki. Untuk lokasi, jadwal dan harga tiketnya pun bisa dibeli secara online di www.kiostix.com. Biaya tiket sekitar Rp. 50.000 - Rp. 400.000.


KEMACETAN JAKARTA

Akan tetapi ada salah satu hal penting yang harus diantisipasi dengan serius yaitu permasalahan dengan kemacetan dan juga transportasi di Jakarta. Memang kota Jakarta termasuk dari kota yang sibuk dan padat. Agar Asian Games dapat berjalan lancar. maka kemacetan Jakarta harus dikelola dengan baik.

Antusiasme dan membludaknya jumlah peserta Asian Games 2018 adalah bentuk kepercayaan besar dari negara-negara di Asia terhadap Indonesia. Hal ini tentu saja sebuah kebanggaan tersendiri, Namun besarnya jumlah peserta tersebut juga harus di antisipasi dengan baik sehingga Asian Games bisa berjalan lancar.

Salah satu hal terpenting yang harus di antisipasi dengan serius adalah masalah transportasi di Jakarta. Sehari-hari, Jakarta adalah kota yang sibuk dan padat. Kemacetan masih terjadi di berbagai ruas jalan.

Sementara itu untuk penyelenggaraan Asian Games terdapat berbagai syarat yang harus di penuhi, Antara lain waktu tempuh maksimal dari wisma atlet ke venue serta kadar maksimal CO2 yang diperbolehkan.

Pembatasan ini dibuat dengan tujuan agar atlet tidak stress dan kehilangan kebugaran akibat perjalanan panjang ke venue, juga untuk menjamin kelancaran jadwal pertandingan.

Demikian juga dengan pembatasan ambang batas CO2 atau karbon dioksida yang diperbolehkan. Kadar karbondioksida yang tinggi akan menurunkan kebugaran dan kemampuan atlet.

Mengingat ketatnya persyaratan penyelenggaraan Asian Games dan tantangan yang sangat komplek menyangkut transportasi di Jakarta dan Palembang, Maka dibutuhkan paket kebijakan yang dapat menjamin agar Asian Games bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan regulasi.

Begitu juga dengan masyarakat terdampak paket kebijakan Asian Games, harus mendapatkan solusi sehingga aktifitasnya tetap bisa berjalan dengan baik.

Tantangan mendasar yang dihadapi sebagai penyelenggara Asian Games adalah besarnya jumlah lalu lintas orang dari dan menuju ke venue.

Setiap pagi akan ada 15.000 atlet dan 7.000 official pergike venue, ditambah dengan jumlah penonton yang tentu saja akan jauh lebih besar lagi. Jika tidak diatur dengan ketat maka arus lalu lintas akan kacau.

TIGA PAKET KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kementrian Perhubungan melalui BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) meluncurkan 3 paket kebijakan transportasi untuk menjamin pelaksanaan Asian Games lancar.

Ketiga paket kebijakan ini mulai diujicobakan per tanggal 2 juli 2018. Ketiga paket kebijakan tersebut yaitu Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL), Penyediaan Angkutan Umum serta kebijakan Pembatasan Lalu Lintas Angkutan Umum serta kebijakan Pembatasan Lalu Lintas Angkutan Barang (golongan III, IV dan V).

Selain untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan Asian Games, dikeluarkannya ketiga paket kebijakan tersebut juga untuk mendorong masyarakat agar beralih ke kendaraan umum.

"Asian Games menjadi momentum guna mengedukasi masyarakat untuk mau beralih dan memanfaatkan transportasi umum. Selain efektif mengurai kemacetan, peralihan ini juga memberi efek pada penurunan tingkat polusi udara," tegas Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), saat menjelaskan tentang uji coba paket kebijakan transportasi.

Menurut Bambang Prihartono, paket kebijakan tersebut telah dikaji secara matang dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Antara lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Korlantas Polri, Ditlantas Polda Metro Jaya, INASGOC, Kementrian PUPR, Penyelenggara Jalan Ton, dan instansi lainnya.

Harapannya, batas waktu tempuh atlet menuju venue yang ditentukan oleh penyelenggara bisa terpenuhi.

"Oleh penyelenggara ditentukan batas waktu tempuh selama 30 menit. Lebih dari itu, pertandingan bisa kacau dan atlet bisa stress. Ini menjadi tantangan tersendiri mengingat tingkat kemacetan di Jakarta cukup tinggi. Hasil kajian kami menunjukkan perluasan kebijakan ganjil genap di jalan-jalan arteri Jakarta harus dilengkapi dengan kebijakan pendukung lainnya," Imbuhnya.



MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS (MRLL)

Pemberlakuan ganjil genap yang diperluas diberlakukan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan masyarakat untuk tetap bisa melakukan aktifitasnya sehari-hari.

Jika kebijakan pertama (Manajemen Rekayasa Lalu Lintas) diberlakukan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas maka paket kedua (Penyediaan Angkutan Umum) adalah kompensasi bagi masyarakat terdampak kebijakan pertama.



PENYEDIAAN ANGKUTAN UMUM

Kebijakan ini juga ditujukan untuk menunjang mobilitas masyarakat akibat dari kebijakan pengaturan penggunaan kendaraan pribadi serta mendukung kebutuhan wisatawan mancanegara yang datang untuk menikmati Asian Games.

Kebijakan ini meliputi penambahan Armada Bus Transjakarta ke venue sebanyak 76 unit dari kondisi existing 294 unit, penyediaan 57 unit bus dari Hotel/Mall ke venue, penyediaan 204 bus khusus untuk wilayah-wilayah yang terdampak perluasan kebijakan ganjil genap. Serta, penyediaan 10 unit bus guna keperluan non pertandingan (wisata).

Menariknya, semua bus dengan trayek menuju venue akan di gratiskan untuk masyarakat umum. Kalian tak perlu khawatir dengan angkutan umum yang telah disediakan karena kebijakan tersebut guna mempermudah kalian untuk menuju ke tiap venue.



KEBANGAAN BANGSA

Asian Games adalah event besar yang menjadi kebanggaan sekaligus pertaruhan nama baik bangsa. Ribuan jurnalis dari 45 negara akan menjadi mata bagi sekitar 4,4 milyar penduduk Asia untuk ikut menikmati pesta olahraga terbesar benua ini. Untuk itu diperlukan pertisipasi dan dukungan masyarakat agar pesta olahraga ini bisa sukses.

Bentuk dukungan dan partisipasi langsung oleh masyarakat yang akan sangat membantu kesuksesan Asian Games antara lain berpindah alat transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum yang sudah disiapkan oleh pemerintah.

Selain itu bentuk dukungan konkrit lainnya adalah ikut menonton dan meramaikan setiap pertandingan cabang olahraga Asian Games.


Adapun cabang olahraga yang berlangsung yaitu : 

Hockey (Gelora Bung Karno), Sport Climbing (Jakabaring Sport City), Tennis (Jakabaring Sport City), Gymnastics Trampoline (JIExpo Kemayoran), Gymnastics Rhytm (JIExpo Kemayoran), Gymnastics Artistic (JIExpo Kemayoran), Table Tennis (JIExpo Kemayoran), Beach Volley (Jakabaring Sport City), Handball (POPKI Sport Hall Cibubur), Soft Tennis (Jakabaring Sport City).

Squash (Gelora Bung Karno), Skateboard (Jakabaring Sport City), Wrestling (Jakarta Convention Center), Sepak Takraw ( Jakabaring Sport City), Weightlifting / Angkat Berat (JIExpo Kemayoran), Taekwondo (Jakarta Convention Center), Rowing / Balap Perahu (Jakabaring Sport City), Roller Skate (Jakabaring Sport City), Sambo / Bela Diri Rusia (Jakarta Convention Center, Rugby 7 (Gelora Bung Karno).

Pencak Silat (Taman Mini Indonesia Indah), Kurash / Gulat Uzbekistan (Jakarta Convention Center), Kabaddi / India Sport 7x7 (Taman Mini Indonesia Indah), Karate (Jakarta Convention Center), Jetski (Ancol Beach), Jujitsu (Jakarta Convention Center), Judo (Jakarta Convention Center), Football Women (Jakabaring Sport Center), Equestrian / Berkuda (Jakarta International Equestrium Park Pulo Gadung), Cycling BMX Race (Pulo Mas International BMX Center Pulo Gadung).

Canoe Sprint (Jakabaring Sport City), Golf (Pondok Indah Golf), Fencing / Anggar (Jakarta Convention Center), Cycling Track (Jakarta International Velodrome Pulo Gadung), Boxing (JIExpo Kemayoran), Wushu (JIExpo Kemayoran), Softball (Gelora Bung Karno), Baseball (Rawamangun Baseball Field), Athletics (Gelora Bung Karno), Aquatics Artistic Swimming (Gelora Bung Karno).

Archery (Gelora Bung Karno), Aquatics Swimming (Gelora Bung Karno), Aquatics Water Polo (Gelora Bung Karno), Aquatics Diving (Gelora Bung Karno).


MENGENAL 3 MASKOT ASIAN GAMES 2018

Seperti yang kita ketahui Asian Games memiliki maskot yang begitu unik dan menggemaskan. Ketiga maskot tersebut terdapat di beberapa sudut kota Jakarta dan ada pula yang mengabadikannya dengan cara selfie dengan ketiga maskot tersebut.

Asian Games tahun ini mengusung tema "Energy of Asia" yang diwakili dalam logo yang menggambarkan Stadion Nasional Gelora Bung Karno di Jakarta dengan matahari ditengah menjadi simbol Asian Games.

Logo tersebut menggambarkan tiga aspek utama yaitu Asia, Olahraga dan Indonesia. Jiwa "Energi Asia" sendiri tertanam keragaman budaya, bahasa, dan sejarah yang menyatu bersama menciptakan energi yang kuat meningkatkan semangat persahabatan dan sportivitas.
Source : pedomanwisata.com


Ketiga maskot Asian Games memiliki nama dengan gaya yang berbeda. Perkenalkan Maskot pertama yang imut-imut menggemaskan berwarna kuning menyerupai seekor burung dengan senyum lebarnya bernama Bhin Bhin.

Bhin Bhin adalah seekor burung cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang mempresentasikan strategi yang mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.



Maskot kedua yang menggemaskan menyerupai Rusa Bawean dengan tanduknya yang terlihat gagah namun senyumnya memberikan kesan imut pada maskot tersebut bernama Atung.

Atung yang mewakili kecepatan adalah Rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.


Maskot Ketiga yang memiliki ukuran tubuh yang begitu gempal dan besar dengan tanduk dibagian depannya juga sangat menggemaskan.

Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang mempresentasikan kekuatan mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.



Sekarang tugas kita sebagai warga negara Indonesia untuk memberikan dukungan Asian Games dengan menyaksikan langsung kemampuan atlet terbaik yang akan membawa nama baik Indonesia, membantu pemerintah untuk berpindah transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum yang telah disiapkan, menjaga fasilitas di tiap stadion dan tertib mengikuti peraturan pemerintah.


Cheers,

Dian Juarsa
10 July 2018




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.